![]() |
mobil tua /(foto: istimewa) |
Kabarnusa.com – Penasehat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Roy Suryo mengajak masyarakat khususnya penggemar mobil lawas menolak pelarangan dan pajak mahal mobil kuno di Jakarta,
Mantan Menpora ini meminta pemimpin Jakarta tidak usah muluk-muluk dengan konsep-konsep yang hampir semuanya Trial and Error atau bahkan belum-belum sudah gagal sebelum dilaksanakan. Seperti Double-Decker, Deep Tunnel, NoPol Ganjil-Genap, ERP, MRT, dan seterusnya.
“Wacana larangan mobil kuno atau pengenaan tarif mahal untuk Pajak Kendaraan-kendaraan Lama itu sebaiknya Masyarakat menolak,” kata dia dalam rilisnya kepada media.
Menurut Roy, jika akhirnya mobil-mobil Kuno diberi tarif pajak mahal di Jakarta, nanti yang akan rugi tetap Ibukota.
“Masyarakat justru akan membayar Pajak di Daerah-daerah dan Kendaraannya tetap di Jakarta. Apa mau ada wacana pelarangan NoPol selain B dilarang masuk Jakarta …?,” kata dia dengan nada tanya.
Dia melihat hal itu bentuk kekonyolan kalau sampai terjadi, belum lagi masyarakat selama ini setia bayar Pajak 365-hari meski kadang-kadang kendaraannya tidak tiap hari dipakai.
“Bahkan ada yang hanya seminggu, sebulan bahkan event-event tertentu saja dijalankannya,”lanjutnya.
Karenanya, atas nama PPMKI yang selama ini justru merawat dan melestarikan Kendaraan-kendaraan Warisan Sejarah (misalnya Mobil-mobil perjuangan ex Bung Karno dsb ) jelas-jelas menolak wacana atau hanya pencitraan ini. (rma)