Rumah digusur, Warga Bong Suwung Mengungsi di Kantor PKBI Yogyakarta

Pascapenggusuran rumah oleh PT PT KAI, beberapa Warga Bong Suwung yang belum punya tempat tinggal, mengungsi tinggal sementara di Kantor PKBI.

6 Oktober 2024, 09:20 WIB

Yogyakarta Warga Bong Suwung Yogyakarta yang rumahnya digusur memilih mengungsi menginap di Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Yogyakarta.

Pascapenggusuran rumah oleh PT PT KAI, beberapa Warga Bong Suwung yang belum punya tempat tinggal, mengungsi tinggal sementara di Kantor PKBI.

Anna Mariana dari perwakilan Aliansi Bong Suwung menyebutkan ada 9 orang yang menginap terdiri 1 anak, 5 perempuan, dan 3 laki-laki.

“Mereka tinggal disini cuma sampai 2 minggu kedepan, jadi sebelum waktu itu habis kita masih mengupayakan cari tempat tinggal,” kata Anna Mariana usai jumpa persn di PKBI Yogyakarta, Jumat 4 Oktober 2024.

Kasus seperti tidak hanya di Bong Suwung alias ditempat lainnya juga begitu. Mereka butuh solusi jangka pendek maupun panjang.

“Kami mengajak masyarakat sipil baik itu dari institusi ataupun organisasi bisa berpartisipasi menyumbangkan bantuan sosial ke kami untuk sementara lewat PKBI ini,” ucap Damar, warga Bong Suwung.

Kuasa Hukum Warga Bong Suwung dari PKBI Yogyakarta, Restu memohon masyarakat sipil untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan sosial seperti makanan hingga tempat tinggal seperti shelter.

Restu berterima kasih soal itu dan harapannya masyarakat ikut terlibat melawan penggusuran karena ini juga terjadi di daerah lain.

“Kita butuh support sistem dari masyarakat untuk lawan perampasan orang hidup,” lanjut Restu.

Terkait adanya rencana aksi menginap di Kantor DPRD DIY, dikatakkan Restu tetap akan dilakukan namun ia melihat situasi dan kondisi mentalitas dari warga Bong Suwung, ia menunda sementara aksi tersebut.

Hal ini mengingat, mereka (warga) masih mengalami trauma secara psikis dan mental usai rumahnya digusur. Serta, banyak dari mereka merupakan termasuk kelompok rentan (anak-anak, perempuan, dan lansia).

Rencananya kita akan tidur disana, tapi mengingat kondisi banyak kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan dan lansia. Ini menjadi kekhawatiran.

Jadi untuk aksinya, kami butuh atur nafas dulu buat perbaiki kondisi mental dan fisik sebelum melanjutkan perjuangannya,” ujar Restu.

Mereka memutuskan menunda aksi di DPRD DIY, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan.***

Berita Lainnya

Terkini