JEMBRANA – Seorang ibu rumah tangga (IRT) Ni Putu Suari (45) warga Munduk Anggrek Kaja Desa Yehembang Kauh Kabupaten Jembrana Bali ditemukan tak bernyawa tergantung di dapur rumah, Kamis (19/1/2017) dinihari.
Ketut Adi Antara (48) menyaksikan dengan mata kepala sendiri wanita yang dicintainya itu sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Saat itu, saksi terbangun dan mendapati istri tidak ada di sampingnya. Dia mengecek ke dapur. ternyata sang istri tergantung di atas pintu dapur.
Sang anak Gede Anom Buda Parwata (22) dan ipar korban Nyoman Ariatmika (43) mendengar kabar mengejutkan langsung mengecek mendapati korban tidak bernyawa. Dari keterangan pihak keluarga, korban pada Kamis (19/1) pukul 21.00 wita masih beraktivitas dan tidur di kamar bersama suami. Anak korban, lanjut tidur sekitar pukul 22.00.
Sekitar Jumat (20/1) pukul 00.20 wita saksi mendengar bapaknya menangis sehingga terbangun. Begitu keluar kamar menghampiri ayahnya yang terus menangis. Saksi kaget melihat korban tergantung di depan dapur menggunakan selendang kain berwarna merah.
Kemudian ipar korban Nyoman Ariatmika terbangun karena mendengar suami korban menangis. Saksi Ariatmika kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada babinkamtibmas. Dari keterangan saksi kalau ibunya menderita diabetes selama satu tahun tidak kunjung sembuh.
Kapolsek Mendoyo Kompol A.A Sukasana didampingi Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Iptu M Andi Yaqin dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Korban gantung diri di kayu lambang dapur setinggi 210 cm,” jelasnya. Terdapat kursi kayu kecil yang tinggi 25 cm digunakan untuk alas kaki korban pada saat mau menggantung diri .
Demikian juga terdapat 1 pasang sendal jepit warna putih. Adapun selendang warna merah digunakan untuk menggantung diri sepanjang 130 cm. Dari simpul kesimpul sepanjang 40 cm serta terdapat bekas jeratan pada leher korban dan lidahnya menjulur. Diduga, korban nekat gantung karena sakit yang lama diderita. (rhm)