Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dalam sambutannya menyatakan, “Pertemuan COP 26 yang lalu telah mengumpulkan para pihak untuk mempercepat aksi untuk mencapai target Paris Agreement dan UN Framework Convention on Climate Change.
Pada COP 26, Indonesia terus mobilisasi climate finance dan pembiayaan inovatif lainnya seperti green bonds dan green sukuk.
Perkembangan teknologi dan financing transisi ini memegang peran kunci dalam transisi energi ke depan. Keberhasilan kedua faktor ini memerlukan kolaborasi dari banyak pihak yang harus saling menguntungkan dan tentu ini sangat penting buat kita. Masih banyak area-area yang perlu kita kaji bersama untuk mendapatkan tantangan lain di masa depan untuk berkontribusi kepada kehidupan yang lebih baik.
Presiden Jokowi: Strategi Pembangunan Rendah Karbon Wujudkan Ekonomi Hijau
“Kita perlu untuk menjadi lebih antisipatif, adaptif, dan cekatan. Inilah momen bagi kita untuk dapat bekerja bersama,” tandasnya.
Luhut Pandjaitan ingin mendukung komitmen ITS Indonesia untuk rangkaian acara Presidensi G20 beserta para partner yang menghadirkan acara Bali Advanced Electric Mobility Towards G20.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengungkapkan Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum bersejarah dan Grab merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perhelatan ini.
BSN: Kendaraan Listrik Upaya Melestarikan Bumi, Cegah Percepatan Emisi Gas Rumah Kaca