![]() |
Keraton Kasunanan Surakarta (Foto:Google) |
Kabarnusa.com, Solo – Keraton Kasunanan Surakarta, membagi-bagikan ribuan telor asin dan kinang (sirih) kepada masyarakat yang melintas di Gapura keraton di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.
Aksi bagi-bagi telor cukup menarik perhatian dan tak sampai 10 menit telor dan kinang yang dibagikan ludes diserbu warga.
“Telur amal ini sebagai roda kehidupan atau simbol masyarakat kuat dengan makna filosofi yang terkandung di telur itu sendiri,” tutur Pengageng III Musium dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Pangeran (KP) Satrio Hadinagoro Rabu 8 Januari 2014.
Dijelaskan, ada tiga simbol yang terkandung dalam bulatan telor yakni fase kulit yang dimaknai sebagai lahir, fase putih telur sebagai hidup, dan fase terakhir yaitu kuning telur sebagai akhir kehidupan.
Pihaknya berharap lewat telur asin hendaknya orang berbuat amal kebaikan. Satu telur asin dapat menghabiskan nasi sepiring. Hal itu, ibaratnya kehadiran keluarga keraton berguna untuk masyarakat.
Kata dia, untuk kinang, ada lima makna yang terkandung sesuai dengan lima bahan yang ada di dalamnya, yakni injet (kapur), suruh (sirih), tembakau, gambir, dan daun kantil.
Kelimanya itu, merupakan kiasan lima Rukun Islam yang harus dijalankan.
“Lambang suruh, yang memiliki makna mendapatkan kekuatan, hablu minallah (hubungan dengan Tuhan), dan hablu minannas (hubungan dengan sesama manusia),” jelas dia.
Kegiatan dan ide itu dilakukan spontanitas dari sentono dalem dengan membagikan 1.000 telur asin dan kinang.
“Dengan pembagian telur dan kinangan ini kami mengajak masyarakat Indonesia agar ikut prihatin dan mendoakan agar kondisi bangsa ini segera pulih,” imbuhnya. (Tyo)