KabarNusa.com, Denpasar – Masyarakat di sekitar obyek wisata Tanah Lot Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali kini tidak memandang sampah batok kelapa yang mengotori wilayah mereka sebagai momok barang tak berguna sebab sampah itu telah diolah menjadi bakah bakar briket.
Program “Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat” lewat penelitian dan pengembangan selama kurang lebih dua tahun terakhir, membuahkan hasil menjadikan sampah batok kelapa menjadi briket yang berguna bagi masyarakat.
Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot Ketut Toya Adnyana mengatakan, keberadaan sampah sebelum dan sesudah adanya program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini, sangat berbanding terbalik.
Kata dia, sebelumnya, sampah batok kelapa menjadi momok di kawasan DTW Tanah Lot karena jumlahnya yang besar setiap harinya sehingga terkadang menganggu pemandangan wisatawan yang berkunjung.
Namun sekarang hal itu dapat diatasi sehingga kawasan DTW Tanah Lot menjadi lebih bersih.
“Dampak positifnya, kami mendapat wawasan yang lebih dalam pengolahan sampah terutama batok kelapa, sehingga setiap harinya sekitar 168 biji batok kelapa mampu kami olah menjadi briket,” ujarnya saat Launching Produk Briket “Kuud Semambuh”di Wantilan Pura Luhur Pekendungan DTW Tanah Lot, Rabu (7/4/2014).
Pihaknya berterima kasih atas bimbingan dan seluruh kontribusi pihak Universitas Warmadewa beserta Aqua dalam membantu menangani masalah sampah batok kelapa di Tanah Lot.,
Dalam kegiatan launching tersebut juga diserahkan Piagam Penghargaan dari Aqua didampingi Yayasan Korpri dan Rektor Unwar kepada Yayasan Tri Hita Karana, Paguyuban Hotel dan Manajer Operasional.
Serta Piagam Penghargaan dari Bupati Tabanan kepada Yayasan Korpri, Aqua, dan Rektor Unwar. Kegiatan diakhiri dengan meninjau pameran serta demo bakar ikan dengan briket.
Universitas Warmadewa melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Warmadewa yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, MT menggandeng Aqua sebagai penyandang dana serta DTW Tanah Lot sebagai kawasan penelitian dan pengembangan, akhirnya mengadakan acara Launching Produk Briket “Kuud Semambuh” hari ini Rabu, 7 Mei 2014 pukul 10.00 yang bertempat di Wantilan Pura Luhur Pekendungan DTW Tanah Lot.
Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Tabanan; Komang Gede Sanjaya, Rektor Universitas Warmadewa ; Prof. Dr. I Made Sukarsa, SE, MS, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Warmadewa, pimpinan Danone AQUA; Parmaningsih Hadinegoro, Manajer Operasional DTW Tanah Lot ; Ketut Toya Adnyana, SP, serta beberapa undangan lainnya.
Sebelumnya, program pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini diawali dengan peluncuran GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri Peduli Sampah) yang dilangsungkan pada tanggal 2 Desember 2011 di Tanah Lot.
Program ini berjalan baik di Tanah Lot, dengan menghasilkan produk olahan sampah batok kelapa “briket”.
Produk ini telah juga diperkenalkan diajang penganugrahan Tri Hita Karana Award dan mendapat respon positif dari kalangan Paguyuban Hotel dan pemerhati THK. (gek)