Sampah Berserakan Kotori Wajah Denpasar

6 Februari 2014, 21:45 WIB
Sampah berserakan di sudut Kota Denpasar (Foto:Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Denpasar- Rendahnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan tidak ditaatinya jam pembuangan sampah mengakibatkan pemandangan sampah menghiasai beberapa sudut Kota Denpasar  

Bahkan, parahnya kini banyak lahan kosong kerap dijadikan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) oleh oknum-oknum yang kurang bertanggungjawab.

Hal itu sebagaimana terlihat di seputaran wilayah Desa Pemecutan Kaja seperti jalan Gunung Agung,

Akibat banyaknya Tempat Penampungan Sementara (TPS) liar maka sampah berserakan  di atas trotoar.

Selain dipojok-pojok jalan juga terdapat onggokan sampah di depan beberapa toko atau pun supermarket. Parahnya lagi, di depan gang yang merupakan akses keluar masuk para penghuninya.

Selain mengganggu onggokan sampah tersebut menjadi pemandangan tersendiri bagi pengguna jalan raya yang acap kali melintas.

Seorang warga di jalan Gunung Agung, Jaya Sastrawan mengaku heran dengan rendahnya warga terhadap kebersihan sehingga membuang sampah sembarangan apalagi ketika musim penghujan datang.

“Sampah yang tidak dipungut petugas yang berada di jalan akan terbawa hanyut oleh air hujan yang kemudian jatuh keselokan ataupun got,” katanya Kamis (6/2/2014).

Dapat dipastikan kalau banyak sampah yang jatuh ke got, akan menimbulkan banjir karena saluran got tersebut tersumbat.

Diakuinya, banyak masyarakat yang masih mengabaikan himbauan pemerintah tentang jadwal dan  jam pembuangan sampah yang seharusnya ditaati.

Sesuai himbauan dari DKP Kota Denpasar sampah dikeluarkan dari rumah mulai pukul 17.00 -19.00 yang selanjutnya akan diangkut oleh petugas DKP.

“Akibatnya sampah-sampah masih keliatan  menumpuk di atas trotoar, terlebih lagi jika ada pemulung yang datang pasti akan lebih kotor,” imbuhnya.

Kades Pemecutan Kaja A.A.Ngurah Arwatha mengatakan guna mendukung kebersihan pihaknya telah memiliki armada kebersihan yang meliputi 1 buah moci, 2 buah gerobak pengangkut sampah, depo, serta2 buah carry terbuka.

Armada ini siap mengangkut sampah yang dihasilkan masing-masing rumah tangga masyarakat dengan jumlah tenaga angkut 10 orang.

Pihaknya baru bisa melayani 6 Banjar saja yang dekat dengan lokasi depo. Desa Pemecutan Kaja terdiri dari 13 banjar dinas dan 14 banjar adat, dengan jumlah penduduk mencapai 30.000 jiwa.

“Kami rutin melaksanakan gotong royong setiap hari Jumat, sedangkan banjar-banjar yang ada di wilayahnya melaksanakan kebersihan setiap hari minggu pagi,” tuturnya (gek).

Berita Lainnya

Terkini