DENPASAR– Pentas tari dan karawitan Semarepegulingan anak-anak dipentaskan Sanggar Seni Tari dan Karawitan Citarum Duta Seni Kota Denpasar Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar pada Minggu (1/7/2018).
Garapan yang ditampilkan oleh mayoritas anak usia sekolahan ini, sanggup memancing antusiasme pengunjung yang
Memasuki pekan awal pelaksanaan Pesta Kesenian Bali ke-40 tahun 2018 berbagai jenis pementasan seni budaya telah dipentaskan.
Pementasan Sanggar Seni Tari dan Karawitan Citarum dibuka garapan Tabuh Klasik Sumambang Bali yang berakar dari Tabuh Pegambuhan yang diadaptasi menjadi Tabuh Semarepegulingan.
Tabuh ini tergolong tabuh dua Pegambuhan yang pertamakali digubah kedalam tabuh Semarepegulingan oleh I Ketut Gede Asnawa pada tahun 1985.
Dilanjutkan garapan Tabuh Pategak Liar Samas yang merupakan jenis Tabuh Pategak Pelegongan yang digubah menjadi Gamelan Semarepegulingan (saih pitu maupan saih lima) dan juga kedalam bentuk Gamelan Gong Kebyar.
Pementasan Sanggar Seni Tari dan Karawitan Citarum Duta Seni Kota Denpasar pada gelaran Pesta Kesenian Bali ke-40 tahun 2018 ini diakhiri dengan garapan Tari Bondres yang mampu mengundang gelak tawa hadirin yang menyaksikan.
Ketua Pimpinan Sanggar, Putu Sudiartha mengatakan pemetasan kali ini secara umum hampir sama sebagaimana Gambelan Semarepegulingan biasanya. Kendati demikian, hal yang spesial yakni seluruh materi dibawakan oleh anak-anak.
“Kalau Semarepegulingan itu biasanya kurang diminati masyarakat, sehingga mampu membawakan beragam gending Semarepegulingan oleh anak-anak merupakan sebuah kebanggaan,” tuturnya.
Pihaknya berharap sebagai salah satu pengisi acara di PKB yang merupakan ajang apesiasi akbar terhadap seni dan seniman di Bali, Sanggar Citarum mampu menjadi salah satu sekaa yang turut andil dalam pengembangan dan pelestarian seni di Bali.
“Pada intinya kami berharap mampu tampil terbaik dan menghibur, serta yang tak kalah penting dapat menjadi bagian pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kota Denpasar,” paparnya. (des)