Sarasehan KSPSI DIY, Bupati Sleman Janjikan Kuliah Bagi Anak Buruh Tidak Mampu

Pemkab Sleman terus berupaya memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat tersebut, terutama untuk bidang pendidikan ia memastikan anak-anak buruh dari keluarga tidak mampu akan diprioritaskan mengeyam pendidikan di perkuliahan

Sleman – Wakil Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memastikan, kesehatan dan pendidikan menjadi urusan wajib bagi bupati dan wakil bupati termasuk untuk anak-anak buruh tidak mampu.

Pemkab Sleman terus berupaya memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat tersebut, terutama untuk bidang pendidikan ia memastikan anak-anak buruh dari keluarga tidak mampu akan diprioritaskan dapat mengeyam pendidikan di perkuliahan.

“Kami (Pemkab) memang kedepan akan ada program kuliah bagi anak-anak buruh dari keluarga yang tidak mampu. Ini supaya membantu kami untuk menghasilkan SDM kualitatif mengentas kemiskinan,” kata Kustini Sri Purnomo kepada wartawan usai acara sarasehan.

Sarasehan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sarasehan dalam rangka peringatan Hari Buruh di GOR Penguk Sleman Minggu 1 Agustus 2024.

Acara diikuti berbagai perwakilan buruh beberapa perusahaan di DIY yang mayoritas merupakan buruh perempuan.

Selain dihadiri seluruh buruh, acara juga turut dihadiri bersama seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sleman dan Bupati Kustini Sri Purnomo.

Acara sarasehan dilakukan untuk memperkuat sinegritas para buruh/karyawan agar bersemangat dalam bekerja dan menyampaikan aspirasinya untuk perbaikan terkait ketenagakerjaan agar lebih maju kedepannya.

Langkah ini sebagai bentuk apresiasi terhadap buruh, yang sudah memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman.

Karena tenaga kerja yang rajin, terampil dan beretika, menjadi pertimbangan bagi investor untuk mendirikan perusahaan di wilayah kabupaten Sleman.

Ketua KSPSI DIY Ketua DPD KSPSI DIY Wahagi menambahkan, setelah acara ini selesai rekan-rekan seluruh buruh di DIY dapat lebih diperhatikan mulai dari aspek kesehatan, tunjangan hingga pendidikan.

“Adanya kegiatan seperti ini kita bisa cari solusinya bareng-bareng terkait keluh kesahnya teman-teman buruh disini,” imbuh Wahabi. ***

Berita Lainnya

Terkini