Jakarta – Peringatan seratus tahun
Nahdlatul Ulama (NU) menjadi refleksi apa yang perlu NU wujudkan ke depan terutama dalam membangun peradaban dunia yang lebih mulia dan berkeadilan.
Hal itu ditegaskan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menghadiri Malam Anugerah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), di Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa 31 Januari 2023.
Karenanya, kata Moeldko, langkah NU memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh dan institusi yang dinilai memberi kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan, merupakan aksi nyata NU dalam merawat Indonesia.
Lanjutnya, sebab mereka yang mendapat penghargaan terbukti telah ikut menjaga, merawat dan mengembangkan NU.
“Merawat dan menjaga NU pada dasarnya adalah merawat Indonesia,” kata Moeldoko dikutip dari keterangan tertulis.
Menurut Panglima TNI 2013-2015 ini, di usia satu abad, NU telah membuktikan komitmennya dalam mengawal perjalanan bangsa yang dilakukan sejak sebelum Indonesia merdeka.
NU juga memiliki peran penting dalam mengelaborasikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Seperti soal kesejahteraan, pemenuhan hak-hak dasar, dan perlindungan masyarakat,” tandas mantan Pangdam III/ Siliwangi ini.
Kata Moeldoko, jejaring struktur NU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mampu mengakselerasi penyelesaian persoalan masyarakat.
Peringatan seratus tahun bukan semata perhelatan seremonial NU yang telah hadir dari masa ke masa, melainkan juga menjadi refleksi apa yang perlu NU wujudkan ke depan.
Terutama dalam membangun peradaban dunia yang lebih mulia dan berkeadilan.
Malam Anugerah Satu Abad NU merupakan rangkaian peringatan Satu Abad NU yang jatuh pada 7 Februari 2022.
Pemberian anugerah dibagi atas tiga kategori. Diantaranya kategori internasional, tokoh nasional, dan kategori internal NU yang diberikan kepada institusi atau individu di level nasional hingga global. ***