SBY Sebut Pemilu Itu Memecah Belah

11 Oktober 2014, 01:00 WIB

KabarNusa.com
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan betapa tidak mudah
menyelenggarakan pemilu di Indonesia karena sangat melelahkan, rumit,
mahal, memecah belah bahkan emosional.

“Saya kira sama
seperti pemilu lain di dunia. Tidak ada yang mengatakan bahwa demokrasi
itu mudah,” kata SBY di hadapan 85 negara Asia Pasifik dalam Bali
Democracy Forum (BDF) yang digelar di Nusa Dua, Bali, Jumat 10 Oktober
2014.

Dia memaparkan bagaimana Indonesia baru saja
menyelesaikan serangkaian proses pemilihan umum. Baik pemilihan
presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam rangkaian salah
satu pemilu terbesar di dunia itu, sekitar 135 juta orang ikut
terlibataktif dan melibatkan setengah juta bilik suara dan
diselenggarakan secara independen oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kami
telah memilih lebih dari seribu pemimpin di semua tingkatan. Anggota
parlemen baru dan senat sudah melaksanakan tanggung jawab mereka pada 1
Oktober lalu. Dan pada 20 Oktober, Presiden terpilih Joko Widodo akan
dilantik,” tukasnya.

Baginya, ketika Presiden
berikutnya dilantik dalam beberapa hari mendatang, Indonesia telah
membuktikan kepada rakyatnya sendiri dan kepada dunia dapat mencapai
transisi kekuasaan secara damai dan konstitusional.

“Pemilu
Indonesia tentu saja hanya satu bagian dari begitu banyaknya pemilu
yang digelar di seluruh dunia,” sambung Ketua Umum DPP Partai Demokrat
itu.

SBY sempat mengucapkan selamat kepada suksesnya
pemilu di Aljazair, Brasil, Fiji, Irak, Lebanon, India, Iran, Libya,
Maladewa, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki, dan negara lainnya.
(kto)

Berita Lainnya

Terkini