Pemeran makanan, hotel dan paruwisata di Nusa Dua (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Nusa Dua – Indonesia memiliki masakan rendang asal Sumatra Barat yang sudah terkenal ke mancanegara meskipun masih ada ratusan lagi kuliner nusantara lainnya yang layak mendunia namun belum terangkat.
Tercatat Ada 300 etnis di Indonesia yang semuanya memiliki jenis kuliner khas namun baru 10 persen yang digarap.
“Rendang telah menjadi makanan favorit di dunia internasional. Bahkan mendapat predikat nomor satu dunia,” sebut Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf Syamsul Lussa di sela-sela acara pameran “Food, Hotel and Tourism Bali 2014” di Nusa Dua, Kamis 8 Maret 2014.
Untuk itu, Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif berupaya menggandeng industri kuliner dan pariwisata, bersama-sama mempromosikan potensi kuliner nusantara yang belum terangkat.
Kata dia, beragam kuliner belum sepenuhnya digarap maksimal, perlu sentuhan kreatif guna menjadikan makanan khas Nusantara semakin dikenal dunia.
Tidak hanya masakan Indonesia seperti Rendang yang bisa mendunia namun makanan khas daerah lainnya juga harus diangkat.
Sebut saja, nasi tumpeng nusantara perlu terus dipromosikan oleh industri pariwisata utamanya kalangan hotel berbintang.
Promosi lainnya bisa lewat pameran-pameran kuliner untuk lebih mengenalkan beragam jenis kuliner di setiap daerah.
Peran para juru masak memegang peranan penting sehingga diharapkan lebih kreatif dalam menyajikan makanan kepada wisatawan yang datang ke Tanah Air.
Kekayaan masyarakat dan alam Indonesian salah satunya kuliner sangatlah besar sehingga perlu lebih dikenalkan kepada masyarakat dunia.
Disebutkan, kuliner menjadi satu dari tujuh pilar penting dalam menunjang pariwisata di Indonesia sehinga menempati posisi yang sangat menentukan.
Wisatawan dunia berlibur ke Indonesia tidak semata untuk menikmaati keindahan alam namun juga hendak mencicipi beragam kuliner khas nusantara.
Sayangnya, hingga kini, belum semua potensi kuliner daerah itu mampu menyajikan makanan yang berkelas restoran dan hotel berbintang sesuai standar internasional.
Industri pariwisata harus terus mempromosikan kuliner Indonesia seiring pesatnya perkembangan pariwisata sehingga bisa berjalan saling mendukung bersinergis.
Senior Projek PT Pamerindo Indonesia Wiwiek Roberto menjelaskan pameran kali ini sebagai dasar atau “flatform” ideal bagi restoran, retail serta perwakilan perhotelan sehingga bisa terhubung dengan beragam dan banyaknya produk serta jasa lainnya.
Tren pasar terus berubah sehingga setiap pruduk kuliner perlu dikenalkan lewat pameran, agar bisa menunjang kegiatan bisnis pariwisata. (gek)