Jember– Sebuah inisiatif menarik terjalin antara aparat penegak hukum dan lembaga pembinaan. Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) Kepolisian Resor (Polres) Jember mengambil langkah proaktif dengan menggelar kunjungan kerja yang sarat makna ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember.
Bukan sekadar silaturahmi, kedatangan tim Polres ini membawa misi penting: menimba ilmu dan mengadopsi praktik baik dalam pelayanan kunjungan masyarakat yang selama ini diterapkan di Lapas Jember.
Rombongan Polres Jember, yang dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Kasat Tahti) Polres Jember, Iptu Iswanto, hadir sebagai representasi dari komitmen Kapolres Jember untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sambutan hangat dari Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib (Adm Kamtib) Lapas Jember, Sumiaji, beserta jajarannya, menandai awal dari proses pembelajaran yang berharga ini.
Selama kunjungan berlangsung, mata tim Polres Jember tertuju pada setiap detail alur pelayanan kunjungan di Lapas Jember. Mereka menyaksikan langsung bagaimana keramahan petugas menyambut para pengunjung di ruang pelayanan terpadu satu pintu.
Penjelasan rinci mengenai tahapan demi tahapan layanan, mulai dari pendaftaran yang tertib, pemeriksaan badan dan barang yang humanis namun tetap tegas, hingga momen haru pertemuan antara pengunjung dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tak luput dari pengamatan.
“Kehadiran kami di sini adalah untuk belajar dan mengadopsi sistem layanan kunjungan yang telah terbukti efektif di Lapas Jember,” ungkap Iptu Iswanto dengan penuh harap.
“Kami percaya, dengan melihat langsung implementasinya, kami akan mendapatkan pemahaman yang mendalam untuk kemudian dapat kami terapkan di Polres Jember, demi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Lebih dari sekadar mempelajari alur kunjungan, Kasat Tahti dan tim juga berkesempatan menelisik denyut kehidupan di balik tembok Lapas. Mereka diajak melihat langsung bagaimana dapur Lapas beroperasi, memastikan setiap WBP mendapatkan asupan makanan yang layak.
Program-program pembinaan yang dirancang untuk membekali para WBP dengan keterampilan dan harapan baru juga menjadi fokus perhatian.
Bahkan, fasilitas Wartel khusus yang disediakan sebagai jembatan komunikasi antara WBP dan keluarga mereka turut disaksikan, menunjukkan betapa hak-hak para narapidana tetap dihormati.
Sumiaji, dengan penuh dedikasi, menjelaskan komitmen Lapas Jember dalam memenuhi hak-hak warga binaan selama menjalani masa pidana.
“Kami terus berupaya maksimal dalam menyelenggarakan program pembinaan dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Harapan kami sederhana, agar mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik, memiliki bekal keterampilan, dan mampu berkarya secara positif,” tuturnya.
Kunjungan studi tiru ini bukan hanya sekadar pertukaran informasi, namun juga menjadi fondasi yang kokoh untuk mempererat sinergi antara Lapas Jember dan Polres Jember.
Lebih dari itu, kegiatan ini adalah secercah harapan bagi peningkatan kualitas pelayanan publik, sebuah langkah nyata untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.***