Semarak Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah, Paguyuban Yogyakarta di Denpasar Suguhkan Pagelaran Wayang Kulit

Paguyuban Yogyakarta di Denpasar ingin manfaatkan Tahun Baru Islam 1446 H untuk berubah menjadi lebih baik dengan belajar dari kesenian Wayang Kulit yang sarat tuntunan dan tontonan.

5 Juli 2024, 08:26 WIB

Ini adalah Tahun Baru Islam yang rutin diperingati dengan berbagai harapan dan doa. Peringatan 1 Muharram kali ini, jatuh pada 6 Juli 2024.

“Kami manfaatkan untuk berubah menjadi lebih baik dengan belajar dari kesenian Wayang Kulit yang sarat tuntunan dan tontonan,” ujar Ismoyo S. Soemarlan.

Dalam rangka mengaktualisasikan semangat tahun baru dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan pencerahan intelektual melalui agama dan seni.

Pemprov Bali Dorong Edukasi Pengendalian Dampak Bahaya Rokok terhadap Kesehatan di Sekolah

Pertunjukan wayang kulit dipilih sebagai media menarik untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan dan kebijaksanaan Islam kepada masyarakat.

Pertunjukan ini akan dibawakan oleh Ki Dalang Ponijan Timbul Hadi Prayitno dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan”.

Cerita “Semar Mbangun Kahyangan” mengisahkan perjuangan Semar, tokoh wayang yang penuh hikmah dan kebijaksanaan, dalam membangun kembali kerajaan surgawi, Kahyangan.

Kepala Kemenkumham Bali Pramella Y Pasaribu: Kinerja Instansi Tercermin pada Kualitas Pelaporan Keuangan Andal

Cerita dimulai ketika Kahyangan, tempat tinggal para dewa, terancam oleh kekuatan jahat yang ingin menghancurkannya. Para dewa meminta bantuan Semar, yang dikenal bijaksana dan memiliki kekuatan luar biasa, untuk melawan kejahatan tersebut.

“Kami mengundang Bapak Walikota, Bapak Wakil, dan Bapak Sekda untuk hadir dalam pertunjukan ini,” tambah H. Ismoyo S. Soemarlan.

Menanggapi itu, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana memberikan apresiasi terhadap Pagelaran Wayang Kulit yang akan dilaksanakan oleh Paguyuban Yogyakarta di Denpasar.
“Pementasan wayang mengandung makna yang dapat dipetik oleh masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi pagelaran ini,” ungkap Alit Wiradana.

Luberan Sampah di Depo, DLH Jogja: Masyarakat Belum Optimal Kelola Sampah Mandiri

Pagelaran Wayang Kulit ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan yang memperkuat nilai-nilai budaya serta keagamaan di tengah masyarakat. ***

Artikel Lainnya

Terkini