Seminar Kebangsaan Presidensi G20 di Udayana, Indonesia Memiliki Kesempatan Emas sebagai Negara Demokrasi

Presidensi G20, Indonesia telah menetapkan tiga isu prioritas, yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi.

24 Mei 2022, 15:28 WIB

“Menjadi presidensi G20 itu sangat luar biasa dampaknya, jika mampu mempertemukan Menteri keuangan dari berbagai negara seluruh dunia sehingga dapat bekerjasama untuk menuntaskan ekonomi secara bersama sama, yang disebut Internasional Regulated Network, pemerintahan tanpa pemerintah”, menurut dosen Hubungan Internasional ini.

Peran politik luar negeri Indonesia di era pemerintahan Jokowi, Presidensi G20 diyakini akan memperkuat kepemimpinan Indonesia di mata dunia. Karenanya, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang dalam pertemuan tersebut.

Indonesia mengusung semangat pulih bersama dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”. Tema ini diangkat oleh Indonesia, menimbang dunia yang masih dalam tekanan akibat pandemi COVID-19, memerlukan suatu upaya bersama dan inklusif, dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia.

Presidensi G20 Tingkatkan Persepsi atas Resiliensi Ekonomi Indonesia terhadap Krisis

500 peserta seminar mahasiswa se-Denpasar ini sangat antusias untuk menanyakan berbagai masalah terkait peran Indonesia dalam Presidensi G20. Dalam jangka panjang, branding Indonesia di mata dunia akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia. Forum G20 ini juga diharapkan dapat mendorong komitmen investasi dari anggota G20 dan organisasi internasional.

g20 rajagrafindo 1

Indonesia adalah negara besar yang keberadaannya sangat diperhitungkan oleh negara-negara lain, baik dari sisi ekonomi, letak geografis, dan sikap politiknya. Indonesia menjalankan tugasnya sebagai Presidensi G20 berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya.

Salah satu perwakilan mahasiswi bertanya, “Bagaimana dampak G20 dari segi hukum, Susanti menjawab “Recover together, recover stronger, Indonesia memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang yang belum strategis, ada sebab dan akibat dalam sebuah fenomena. Opportunity of the trend, Indonesia senang menjadi midle power”.

IKM Bali Miliki Produk Berkualitas, Presiden Jokowi Harapkan Jadi Souvernir  G20

“Kita bisa lihat fenomenanya, apakah nanti akan dapat berkembang di dunia atau tidak tergantung dari beberapa faktor. Indonesia dapat memanfaatkan kepentingannya dengan negara lain. Indonesia membutuhkan keterbukaan pasar untuk mendapatkan equal exchange”.

Pada puncak acara seminar, Palguna menambahkan, “Jika Presiden Jokowi membuka diri untuk ikut mendamaikan Rusia dan Ukraina, dapat mempertemukan keduanya dalam acara G20, dan tidak ikut dalam perselisihan negara lain, maka Indonesia akan sejajar di negara maju seperti Korea.

Acara seminar ditutup dengan membagikan hadiah berupa buku kepada partisipan mahasiswa terpilih untuk mendapatkan buku karangan dari Dr. I Gede Palguna, terbitan RajaGrafindo serta pemberian cindera mata kepada pembicara oleh Pembantu Rektor III dan perwakilan dari penerbit RajaGrafindo.***

Berita Lainnya

Terkini