Kabarnusa.com, Nusa Dua – Setelah melewati perdebatan alot berujung deadlock, akhirnya Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 World Trade Organization (WTO) di Nusa Dua, Bali berhasil mencapai kesepakatan untuk menerima dengan apa yang disebut “Paket Bali”.
Usai memimpin perundingan, Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan menyatakan , terjadinya deadlock karena alotnya pertemuan untuk mencapai kesepakatsn.
” Indonesia mengambil peran sebagai mediator antara negara berkembang dan negara maju,” ujar Gita di Nusa Dua Sabtu (7/12/2013).
Sebagai tuan rumah., sambung dia, Indonesia memfasilitasi negara berkembang dan negara maju yakni India dan Amerika Serikat ysng tetlibat perseterusn.
Dia melanjutkan isu subsidi pertanian yang disuarakan India akhirnya bisa disepakati.
Kesepakatan dicapai yakni memberikan pengecualian atas produk-produk tertentu untuk diberikan subsidi.
Dikatakan Gita sejumlah negara berkembang tetap berharsp subsidi pertanian untuk produk dalam negeri mereka.
Atas desakan tresebut Kemudian dilakukan lobi-lobi dan menemui titik temu dengan negara maju. Kesepakatan dicapai setelah perundingan mengakomodasi semua kepentingan baik negara maju dan negara berkembang.
Indonesia berhasil menjembatani perbedaan dalam perundingsn akibat penolakan negara maju dan mencapsi titik temu.
Atas tercapainya kesepakatan “Paket Bali” sambung , Gita menandakan keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah KTM ke-9 WTO.
“Sudah 12 tahun tidak ada kesepakatan sejak di Doha, dan akhirnya berhasil sepakat di Bali. Ini luar biasa,” tukas salah satu capres konvensi Partai Demokrat itu. (gek)