Semua Hal Dikaitkan Politik, Jokowi Sebut Banyak Politikus Sontoloyo

24 Oktober 2018, 10:02 WIB
Presiden Joko Widodo/foto:biro pers setpres

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengaku heran semua kebijakan atau langkah-langkah pemerintah selalu dikaitkan dengan kepentingan politik karenanya dia menyebut banyak politikus yang sontoloyo.

“Tidak seharusnya semua hal dikaitkan dengan politik. Misalnya, rencana pemerintah untuk meluncurkan program dana kelurahan mulai tahun depan,” katanya saat memberi sambutan pada acara pembagian sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di Lapangan A. Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018.

Presiden mengungkapkan, dana kelurahan diberikan untuk memperbaiki kampung dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. Lantas, rencana itu diributkan menjadi ramai. Padahal, dana itu untuk rakyat guna memperbaiki kampung.

“Kok malah jadi ramai. Ini semuanya komitmen pemerintah untuk rakyat, bukan untuk siapa-siapa,” ucap Presiden. Kepala Negara mengaku heran, jika kebijakan itu dihubungkan dengan politik. Padahal menurutnya kehidupan tidak semata soal politik.

“Jangan sedikit-sedikit dihubungkan dengan politik. Mohon maaf kita ini segala hal selalu dihubungkan dengan politik. Kata dia, kehidupan tidak hanya politik saja, ada sosial, ada ekonomi, ada budaya. Semua ada. Kenapa semua hal selalu dihubungkan dengan politik.

Karenanya, Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk bijak menyikapi hal-hal seperti itu. Itulah kepandaian para politikus mempengaruhi masyarakat. Hati-hati saya titip. Banyak politikus yang baik-baik, tapi banyak juga politikus yang sontoloyo.

“Saya ngomong_ apa adanya saja,” kelakarnya.

Mantan Wali Kota Solo itu meyakini masyarakat sekarang sudah semakin matang dan pintar dalam berpolitik. Namun demikian, ia tetap berpesan agar masyarakat bisa menyaring informasi-informasi dan memilah mana yang benar dan mana yang salah.

Masyarakat sekarang semakin pintar dan matang dalam berpolitik. Dia wanti-wanti, jangan sampai ini dipengaruhi politikus yang hanya untuk kepentingan sesaat mengorbankan persatuan, persaudaraan dan kerukunan yang terjaga selama ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini