Seniman Diharapkan Bangkitkan Spirit Masyarakat

18 Februari 2014, 07:08 WIB
Peluncuran buku “Denpasar Lan Don Pasar” (Foto:Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Denpasar – Buku kumpulan puisi Bali modern “Denpasar Lan Don Pasar” yang diluncurkan Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra diharapkan dapat meningkatkan peran seniman untuk membangkitkan spirit semangat masyarakat.
 

Peluncuran buku ini juga dihadiri Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara, seniman sastra Bali modern diantaranya  Made Suarsa, dan Westa, serta maestro seniman lukis Nyoman Gunarsa yang juga merancang cover buku kumpulan puisi berbahasa Bali “Denpasar Lan Don Pasar”.

Walikota Rai Mantra mengharapkan seniman dan sastrawan dapat berkolaborasi dengan menciptakan hal-hal baru untuk mewujudkan Publik Value atau kemanfaatan kepada masyarakat.

“Sastrawan dan seniman tidak saja mampu menghasilkan karya satra dan seni, namun juga mampu melihat publik value. Apalagi masuknya modernisasi yang menggeserkan perilaku masyarakat,” katanya belum lama ini.

Denpasar dulu dan sekarng menurut Rai Mantra terdapat perbedaan yang tidak dapat diprediksi dengan perubahan yang ada.

Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan buku puisi “Denpasar Lan Don Pasar”, dengan kata “Don’ yang memiliki arti sebagai tujuan, sangat tepat diangkat saat ini yang memang Denpasar itu menjadi tujuan pasar.

Hal ini dikaitkan pertumbuhan ekonomi Denpasar sangat pesat dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan kritik dan solusi untuk perubahan dan tantangan.

sastrawan dapat membuka pikiran dan inspirasi yang mampu menggugah pemimpinnya, masyarakatnya, dan senimannya.

Jangan sampai “Don” Pasar ini menjadi layu.

Seperti Cina dan Jepang dengan Seni Kaligrafinya sebagai moment spirit, sastrawan sangat produktif yang menempelkan karyanya dimana-mana sehinga mampu menggugah masyarakat.

Ini menjadi tantangan, bagaimana mengkemas karya seni antara sastra dan seniman untuk dapat menghasilkan budaya berupa nilai, intelektual, mental dan spiritual, sehingga masyarakat kita tidak kehilangan jati dirinya.

Dia meminta tulisan ini tidak saja berkembang dalam buku namun bagaimana Maestro lukis seperti Nyoman Gunarsa dan sastrawan dapat mengkemasnya menjadi suatu seni tulisan seperti Bali Grafi dan Kaligrafi.

“Bagaiamanmemasyarakatkannya sehingga mampu menghidupkan spirit,” harapnya.

Prof. I Nyoman Darma Putra selaku editor buku ini mengatakan peluncuran buku ini berawal dari masukan peluncuran buku kumpulan puisi berbahasa Inodnesia tentang Kota Denpasar.

Seiring perkembangan satra Bali modrn yang saat ini mulai sunyi senyap, sehingga penyair-penyair memberikan masukan agar dapat meluncurkan buku kumpulan puisi berbahasa Bali.

Tujuannya, membangkitkan kembali tulisan puisi-puisi Bahasa Bali tentang Kota Denpasar yang saat ini berjudul “Denpasar Lan Don Pasar”. (gek)

Berita Lainnya

Terkini