Jatiluwih– Destinasi Pariwisata Warisan Dunia (DTW) Jatiluwih, permata Bali dengan bentangan sawah terasering yang memukau, tak hanya berfokus pada pelestarian alam dan budaya.
Dalam langkah ambisius menuju pariwisata modern, DTW Jatiluwih baru-baru ini menggelar pelatihan intensif yang berfokus pada inovasi Kecerdasan Buatan (AI) untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan staf.
Kegiatan strategis ini, yang merupakan inisiatif pengabdian masyarakat dari Politeknik Internasional Bali (PIB College Bali), menandai komitmen kuat DTW Jatiluwih untuk bersaing di panggung global.
Pelatihan bertajuk “IN THE CONTEXT OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) INNOVATION & PRACTICES TO EMPOWER LOCAL COMMUNITY” ini dirancang untuk membekali staf manajemen dengan keterampilan mutakhir.
Tujuannya jelas: memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan operasional, memperkaya pengalaman pengunjung, dan memperkuat daya saing Jatiluwih.
Bapak Jhon Ketut Purna, Manajer DTW Jatiluwih, menyambut baik langkah maju ini. “Di tengah persaingan ketat, penguasaan teknologi seperti AI adalah sebuah keniscayaan.
“Kami berharap AI dapat menjadi alat bantu signifikan dalam mengelola warisan budaya dan alam ini, sekaligus meningkatkan profesionalisme para pekerja kami,” ujarnya penuh optimisme.
Pelatihan ini tidak main-main, menghadirkan dua pakar terkemuka di bidangnya. Peserta disuguhkan wawasan internasional oleh Ms. Alice Kan Laoshi dari Shandong Vocational University of Technology, Tiongkok, yang memaparkan tren global implementasi AI untuk strategi pemasaran dan peningkatan pengalaman wisatawan.
Sementara itu, Ms. Made Herry Erika Sedana dari PIB College Bali fokus pada implementasi keterampilan penting: “Empower Local Community Through Effective Objection Handling.”
Sesi ini secara praktis membekali staf kunci DTW Jatiluwih dengan kemampuan menangani keluhan dan keberatan wisatawan secara profesional, berorientasi solusi, dan efektif, sebuah kunci utama dalam layanan pariwisata kelas dunia.
Antusiasme peserta, yang terdiri dari staf manajerial kunci Warisan Budaya Dunia UNESCO ini, sangat tinggi.
Keterlibatan aktif mereka dalam diskusi mencerminkan dedikasi untuk mengadopsi pengetahuan baru demi kemajuan pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih.
Inisiatif ini menegaskan peran strategis institusi pendidikan seperti PIB College Bali dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui transfer pengetahuan dan teknologi mutakhir.
Diharapkan, dengan penguasaan inovasi AI, staf DTW Jatiluwih akan menjadi pelopor dalam mengelola destinasi, memperkuat posisi Jatiluwih sebagai tujuan wisata yang modern, profesional, dan tak terlupakan.***

