Sentuhan Spiritual di Lapas Jember, Saatnya Introspeksi dan Menemukan Jalan Kembali

Kalapas Jember Kristyo Nugroho mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum introspeksi dan transformasi diri

25 Maret 2025, 07:43 WIB

Jember – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember menyelenggarakan acara buka puasa bersama bagi warga binaan pada hari Senin, 24 Maret 2025, sekaligus memperingati malam Nuzulul Qur’an.

Acara yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan ini diawali dengan pembacaan Tawassul, Hadrah, dan Al-Qur’an. Selanjutnya, KH. Muhammad Tajul Arifin Billah, Wakil Ketua NU Bondowoso, menyampaikan ceramah agama.

Kepala Lapas Jember, RM. Kristyo Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi, untuk mempererat tali silaturahmi selama bulan suci Ramadhan.

Buka puasa bersama di luar lingkungan Lapas mungkin merupakan hal yang lazim. Namun, berbuka puasa bersama dengan warga binaan memiliki makna yang mendalam. Ini merupakan wujud bahwa kita adalah bagian dari satu keluarga besar,” ujarnya.

Kristyo Nugorho menekankan status sosial tidak menjadi pembeda di hadapan Tuhan. “Perbedaan di antara kita hanyalah pada peran, di mana saat ini Saudara sebagai warga binaan dan kami sebagai petugas.

“Namun, di hadapan Allah SWT, kita semua memiliki kedudukan yang sama. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita menjalani kehidupan ini dengan baik dan seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan kepada sesama,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Kalapas Kristyo Nugroho mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum introspeksi dan transformasi diri.

“Biarlah masa lalu menjadi pelajaran, yang terpenting adalah bagaimana kita berupaya memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

KH. Muhammad Tajul Arifin Billah dalam tausiyahnya menekankan pentingnya memanfaatkan Ramadan untuk perbaikan diri. Beliau mengingatkan bahwa setiap orang, termasuk warga binaan, memiliki kesempatan yang sama untuk berubah.

“Gunakan akal untuk memilih kebaikan. Saudara-saudara adalah orang pilihan yang masih diberi kesempatan untuk bertaubat,” pesannya.

Kegiatan ini menunjukkan kebersamaan di Lapas dan mengingatkan bahwa setiap orang dapat berubah menjadi lebih baik. ***

Berita Lainnya

Terkini