Kabarnusa.com – Selama bulan Mei tercatat 41 orang di Kabupaten Jembrana Bali menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengalami serangan penyakit demam berdarah (DB).
Data didapat di RSUD Negara, pada bulan Mei, hingga Kamis 19 Mei 2016, tercatat 41 orang menjalani rawat inap di RSUD Negara.
Dari jumlah itu enam orang masih dirawat, termasuk. Putu Agus Juliantara (8), asal Kelurahan Tegal Cangkring, Mendoyo.
“Tapi jumlah penderita DB pada bulan ini jauh menurun dibandingan pada bulan April yang mencapai 120 penderita,” terang Direktur RSUD Negara, dr Made Dwipayana.
Sedangkan pada April seorang pasien DB meninggal dunia lantaran terlambat dibawa ke RSUD Negara.
Akibatnya, korban meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama beberapa jam di rumah sakit tersebut.
Untuk data selama Maret 2016, sebanyak 170 orang dirawat di RSUD Negara karena terkena DB.
“Jumlah ini termasuk yang paling tinggi selama tahun 2016,” sebut dia.
Dijekaskan, puncak penyebaran demam berdarah terjadi Maret 2016 lalu. Seharusnya, jumlah penderita demam berdarah sudah tidak ada lagi pada Mei 2016 ini.
Hanya saja, tahun ini prediksi itu sudah dibantah. Terbukti selama Mei 2016 masih terdapat penderita demam berdarah yang cukup tinggi.
Dia memprediksi Maret lalu puncak penyebaran penyakit demam berdarah. Ini bisa dilihat tren perkembangan pasien demam berdarah di RSUD Negara.
Pada Januari 2016 tercatat 75 orang yang dirawat. Februari naik menjadi 101 orang yang dirawat di RSU Negara,” terang Dwipayana.
Sedangkan data Maret 2016, jumlah pasien demam berdarah yang dirawat di RSU Negara sebanyak 170 orang.
Jika perkembangan ini berlanjut, hingga akhir Mei 2016 mendatang jumlah penderita demam berdarah diprediksi akan terus menurun.
Sementara itu, seorang anak yang menjadi pasien demam berdarah asal Kelurahan Tegalcangkring, Putu Agus mengaku mengalami demam tinggi sejak lima hari lalu. Saat mencapai puncaknya, ia sempat mengalami mimisan.
Dia segera dilarikan ke rumah sakit. Berkat pengawasan dan perawatan dari pihak rumah saskit, kondisi Agus berangsur normal sudah bisa makan dan minum. (dar)