Setipe dengan Ahok, Majunya Risma di Pilgub Jakarta Untungkan Yusril

9 Mei 2016, 16:19 WIB

Kabarnusa.com – Jika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ngotot bertarung di Pilgub DKI Jakarta hal itu akan menguntungkan Yusril Ihza Mahendra dan kandidat lainnya lantaran kepemimpinan  Risma satu tipe dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Direktur Konsep Indonesia Research & Consulting Veri Muhlis Arifuzzaman mengungkapkan, hal itu menanggapi wacana majunya Risma ke ajang  Pilgub DKI Jakarta.

Dikatakan, msuknya ke Risma ke kancah kontestasi Pilgub DKI Jakarta memang akan meramaikan suasana,  namun dapat diprediksi keberhadiran dalam kontes itu hanya akan berjudi dan merugi.

“Sangat mungkin menuai kegagalan, namun memang masih ada waktu untuk bergerak, hanya saja itu tidak mudah,” kata Veri dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa.com Senin (9/5/2016).

Menurutnya, Risma terlambat mengambil momentum sehinga berkesan dipaksa oleh
partai.

Apalagi pernyataan-pernyataan awal Risma yang akan berkonsentrasi membangun Surabaya juga dapat dianggap sebagai bentuk inkonsistensi dan melukai warga Surabaya.

Dalam amatannya, Risma sendiri tampaknya akan gamang berhadapan dengan Ahok, selain karena memiliki kesamaan tipe kepemimpinan. Risma dan Ahok juga sama-sama memiliki basis pemilih yang sama.

“Artinya, kehadiran Risma akan menguntungkan pihak ketiga, bisa Yusril Ihza Mahendra atau Sandiaga Uno atau lainnya,” sambung Veri.

Tentu saja, sebagai incumbent, Ahok lebih memiliki modal dibanding Risma, baik pengalaman, dukungan keuangan maupun kesiapan jaringan.

Mengandalkan hanya pada gerak partai di dalam Pilkada tentu tidak mudah.  Itu Artinya, walau PDI Perjuangan bisa mencalonkan sendiri, tetap harus ada kerjasama dengan partai lain atau ormas/relawan di DKI.

Sejauh ini dapat diduga, jika Risma benar-benar masuk ke Jakarta suara yang tergerus adalah suaranya Ahok.

Suara kelompok anti-Ahok masih belum dapat dirayu oleh Risma, karena Risma masih diangap sebagai bagian yang sama dengan Ahok.

“Risma bukan antitesa Ahok, tetapi alternatif dari Ahok. Sejauh ini antitesa Ahok masih disandang Yusril Ihza Mahendra,” demikian Veri. (wan)

Berita Lainnya

Terkini