![]() |
Atmaja dan karyanya teknologi pengolahan sampah jadi BBM |
KabarNusa.com – Banyak cara dilakukan untuk menyiasati rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak sehingga bisa lebih menekan pengeluaran.
Bagi pengepu sampah plastik di Kecamatan Mengwi, Badung, meskipun pemerintah akan menaikkan harga BBM, dia tidak terlalu ambil pusing.
Pasalnya, dibalik himpitan beban ekonomi, justru melahirkan ide kreatif yakni mengolah sampah plastik menjadi BBM. Berkat ide kreatifnya, 1 kilogram sampah plastik bisa menghasilkan 1 kilogram BBM.
Ide itu muncul dari keprihatinan setelah melihat banyaknya tumpukan sampah di sekitar tempat tinggalnya.
Untuk memperkaya pengetahuannya, dia membaca banyak literatur dan melakukan eksperimen dia akhirnya menemukan teknologi sederhana.
“Kalau sampah dibakar kan percuma, kenapa tidak disuling saja biar berguna,” tukasnya kepada wartawan Minggu (14/9/2014)
Beberapa referensi dia baca, termasuk cerita keberhasilan Korea Selatan dalam mengubah sampah plastik menjadi BBM solar.
Karenanya, dia bertekat bisa menciptakan sesuatu untuk mengubah sampah plasti agar bernilai lebih.
Setelah melakukan banyak eksperimen, dia menciptakan mesin yang dirakitnya sendiri. Dibuatlah alat pembakaran dan penyulingan (reaktor firolisis).
Berkat rakitannya itu, bisa mengubah plastik berbagai jenis menjadi bahan bakar minyak. Hanya saja, saat ini, sampah plastik dari tas kresek dan botol air kemasan yang diprioritaskan untuk proses daur ulangnya.
Dengan alat sederhana berupa tiga tabung disambungkan ke selang besi kemudian diproses.
Setelah semua plastik dipilih atau dipisahkam lalu dimasukan pada tabung dan dibakar dengan gas elpiji layaknya memasak sehari-hari.
“Saat pembakaran, akan mengeluarkan cairan bahan bakar kemudian ditampung dalam wadah botol,” jelas dia.
Tidak butuh waktu terlalu lama untuk proses penyulingan atau hanya sekira setengah jam.
Setelah proses itu selesai, maka didapatkan satu kilogram plastik menghasilkan satu liter cairan bahan bakar.
Hanya saja, diakuinya, hasil sulingan itu belum menghasilkan jenis bahan bakar tertentu karena masih dicampur ada bensin. Namun dengan bahan cairan hasil olahan itu, sudah bisa menghasilkan cairan untuk membakar apa saja bahkan bisa dipakai untuk BBM sepeda motor.
Kata dia, masih ada juga campuran solar atau minyak tanah. Ke depan dia akan mencoba bereksperimen lagi untuk menghasilkan energi yang lebih bisa disempurnakan. (kto)