Sinergi ABG Menggema di Kampus Ganesha: ITB Dukung Penuh Inovasi Teknologi BPOM

21 April 2025, 05:49 WIB

Bandung – Gelombang dukungan terhadap inovasi teknologi kembali bersemi di jantung Kota Kembang. Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, menyatakan komitmen penuhnya untuk berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam mewujudkan konsep ABG (Academy, Business, Government) Inovasi Teknologi yang digagas oleh Kepala BPOM RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar.

Suasana hangat menyelimuti kampus ITB pada Rabu 17 April lalu, saat rombongan tinggi BPOM yang dipimpin langsung oleh Prof. Taruna Ikrar menyambangi para cendekiawan dan peneliti di sana.

Didampingi oleh Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), Rita Mahyona, serta jajaran pejabat BPOM lainnya, kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatif “BPOM Goes to Campus” yang bertujuan untuk merajut sinergi antara regulator dan dunia akademik dalam memajukan pengawasan obat dan makanan berbasis teknologi.

Kedatangan rombongan disambut dengan antusias oleh pimpinan ITB dan para pakar dari berbagai disiplin ilmu.

Diskusi mendalam pun terjalin, memfokuskan diri pada bagaimana memperkuat kolaborasi strategis antara akademisi, sektor industri, dan pemerintah dalam mendorong lahirnya inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kualitas pengawasan obat dan makanan di tanah air.

Konsep ABG yang dipaparkan oleh Kepala BPOM RI dinilai sangat relevan dengan visi ITB sebagai universitas riset yang berorientasi pada inovasi.

Dalam sambutannya yang penuh semangat, Prof. Taruna Ikrar menekankan betapa besar potensi ITB dalam melahirkan terobosan teknologi yang dapat mengangkat daya saing bangsa.

“Konsep ABG ini adalah jembatan emas agar hasil-hasil riset yang gemilang di laboratorium ITB tidak hanya menjadi catatan ilmiah, tetapi benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ujarnya dengan nada optimis.

Gayung bersambut, Rektor ITB periode 2025–2030, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menyambut baik inisiatif BPOM.

Irwan Meilano menegaskan, kesiapan ITB untuk menjadi episentrum kolaborasi triple helix dalam mengembangkan inovasi di sektor kesehatan dan pangan.

Beberapa langkah konkret pun telah disiapkan sebagai tindak lanjut pertemuan bersejarah ini, termasuk pembentukan pusat riset kolaboratif, program inkubasi startup bioteknologi, dan kemitraan strategis dengan industri.

Konsep ABG Inovasi Teknologi diyakini memiliki peran krusial dalam mempercepat hilirisasi riset-riset unggul, memperkuat ketahanan kesehatan nasional, dan menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan di Indonesia.

Sementara itu, program BPOM Goes to Campus diharapkan dapat menanamkan kesadaran yang lebih mendalam pada generasi muda mengenai pentingnya pengawasan mutu dan keamanan produk obat dan makanan di negeri ini.

Sinergi antara ITB dan BPOM ini menjadi secercah harapan baru bagi masa depan inovasi teknologi kesehatan dan pangan di Indonesia. ***

Berita Lainnya

Terkini