Sinergi untuk Negeri: 259 Tim Mahasiswa Nyalakan Harapan di Astra Honda SDGs Future Leaders 2025

Lewat program Astra Honda SDGs Future Leaders (SFL) 2025, Yayasan AHM membuktikan kolaborasi korporasi dan mahasiswa beri dampak berkelanjutan.

9 Desember 2025, 08:17 WIB

Jakarta– Di tangan anak muda, isu sosial bukan lagi sekadar wacana di ruang kelas, melainkan aksi nyata yang merubah wajah desa. Melalui program Astra Honda SDGs Future Leaders (SFL) 2025, Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) membuktikan bahwa kolaborasi antara korporasi dan mahasiswa mampu menciptakan dampak berkelanjutan bagi pelosok Nusantara.

Dengan tema “Synergy for Sustainability”, kompetisi ini menyedot antusiasme luar biasa dari 259 tim mahasiswa yang mewakili 116 perguruan tinggi di 29 provinsi. Bergerak dari keresahan di lapangan, para pemimpin masa depan ini terjun langsung membawa solusi inovatif berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).

Dari Madu Hingga Teknologi IoT: Inovasi yang Menyentuh Akar Rumput

Tampil sebagai pemenang utama, Tim Pemuda Berkarya dari Universitas PGRI Madiun berhasil mengubah wajah Dusun Maron, Madiun. Mereka tidak hanya sekadar memberi bantuan, tetapi merancang ekosistem budidaya Lebah Klanceng yang canggih.

Tim ini mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) untuk penyiraman otomatis pada pohon bunga—sumber pakan lebah—serta menciptakan alat pemanen madu modern.

Tak berhenti di situ, mereka menginisiasi konsep wisata edukasi, menciptakan sumber pendapatan baru bagi puluhan petani setempat.

“Sebagai mahasiswa, kami diberi ruang untuk langsung terjun dan menjawab isu ekonomi masyarakat. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kami,” ujar Yoga Ferry Pradana, Ketua Tim Pemuda Berkarya.

Inspirasi dari Semarang dan Gunungkidul

Selain Madiun, dua tim lainnya turut membawa perubahan signifikan:

Tim Gehu (Universitas Diponegoro): Menyulap limbah tahu yang merusak lingkungan menjadi pupuk cair biofertilizer di Desa Gogik, Semarang.

Tim Arunika Berdaya (Universitas Gadjah Mada): Melakukan aksi konservasi energi dan air di pesisir Pantai Kayu Arum, Gunungkidul, yang berdampak pada keberlanjutan pariwisata lokal.

Yayasan AHM tak main-main dalam mendukung gerakan ini. Total pendanaan sebesar Rp126 juta dikucurkan untuk implementasi program, ditambah beasiswa pendidikan bagi tim terbaik.

Terbaik 1: Universitas PGRI Madiun (Beasiswa Rp10 juta)

Terbaik 2: Universitas Diponegoro (Beasiswa Rp7,5 juta)

Terbaik 3: Universitas Gadjah Mada (Beasiswa Rp6 juta)

Ketua Yayasan AHM, Ahmad Muhibbuddin, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk melahirkan pemimpin yang peka terhadap tantangan sosial.

“Kami ingin mengajak mahasiswa memiliki kepekaan sosial dengan turut andil menciptakan solusi berkelanjutan yang memberikan nilai nyata bagi masyarakat,” ungkap Muhib.

Melalui pendampingan dari mentor profesional, Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 memastikan bahwa setiap ide tidak hanya berakhir di atas kertas, namun tumbuh menjadi gerakan kolaboratif yang berdampak jangka panjang bagi kemajuan Indonesia.***

Berita Lainnya

Terkini