KabarNusa.com –
Siswa belajar sembari lesehan di SDN 3 Sesetan Denpasar menyita
perhatian publik bahkan Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra
dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika sampai turun tangan. Semua pihak
jangan saling menyalahkan melainkan bagaimana membenahi semua kekurangan
yang ada.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar Dr Putu Rumawan
Salain, menilai kejadian siswa belajar lesehan beralaskan tikar dan meja
lukis di SDN 3 Sesetan, sejatinya karena adanya mis komunikasi antara
Kepala sekolah, guru-guru, dan komite.
Itu juga bukan merupakan
kesalahan dari Pemkot Denpasar, melainkan, justru karena adanya
penerapan Kurikulum Pendidikan 2013 secara nasional yang bersifat wajib.
Padahal,
sarana prasarana pendukung seperti kesiapan sekolah dari segi
infrastruktur, termasuk ketersediaan buku, ruang belajar dan guru didik
atau pengajar.
“Ini bukan menjadi kesalahan pemerintah Kota
Denpasar, ataupun Kepala Sekolah maupun para guru didik atau pengajar,”
tegasnya Kamis 2 Oktober 2014.
Diakuinya, justru langkah proaktif
yang dilakukan pihak sekolah, yakni Kepala Sekolah dan para guru di SDN
3 Sesetan, Denpasar patut diapresiasi positif.
Itu sebagai
sebuah semangat profesionalisme dalam menunjukan jati dirinya sebagai
panutan terdepan untuk mencetak karakter bangsa berbasis kearifan lokal,
demi pengabdian publik yang tulus.
Makanya, sudah semestinya
pemerintah Bali bersama pemerintah Kota Denpasar secara sinergis
mengapresiasi semangat sekolah menerapkan Kurikulum Pendidikan 2013
dengan menyiapkan berbagai kelengkapan sarana prasarana yang diperlukan
secara konkrit.
Tidak justru terkesan saling menyalahkan. Apalagi, ada kesan politis dalam upaya pencitraan publik.
Akademisi IB. Jelantik berharap, jangan sedikit-sedikit sekolah mengobral persoalan ke media sosial, karena bisa salah tafsir.
Selain juga dimanfaatkan sebagai komoditas politik. “Mari kita bersama membangun Kota Denpasar dengan hati yang tulus.
“Selama
ini, pembangunan bidang pembangunan di Kota Denpasar sangat baik,
terbukti dari minta orang untuk bersekolah di Denpasar sangat tinggi,”
kata Jelantik.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota
Denpasar IB Rahoela menegaskan bahwa pemerintah Kota Denpasar
mengapresiasi langkah pemerintah Bali untuk menindaklanjuti persoalan
yang terjadi di SDN 3 Sesetan Denpasar secara cepat.
“Sudah
semestinya pemerintah Bali turun tangan langsung terhadap persoalan
penerapan Kurikulum Pendidikan 2013 secara nasional,”pungkasnya.(gek)