DENPASAR – Penambahan jam belajar sesuai penerapan kurikulum baru mengakibatkan puluhan siswa Kelas II SD 3 Denpasar, Bali terpaksa belajar sembari lesehan karena tidak adanya ruangan kelas yang memadai.
Siswa kelas I dan II selama ini menggunakan ruang kelas yang sama secara bergantian saat kegiatan belajar dilakukan. Siswa kelas I masuk pagi dan pulang 09.30 Wita setelah itu, giliran kelas II menggunakan ruangan kelas tersebut.
Namun, sejak dua hari ini, 53 siswa kelas II, yang biasanya masuk 09.30 Wita, tidak bisa menggunakan ruang kelas yang ditempati kelas 1 karena jam belajarnya baru berakhir pukul 11.30 Wita. “Katanya karena penerapan kurikulum baru tahun 2014 sehingga ada penambahan waktu belajar hingga dua jam,” ujar Ketua Komite SD 3 Sesetan Wayan Dudik Mahendra, Rabu (1/10/14).
Lantaran ruangan kelas masih dipakai kelas 1, maka kegiatan belajar kelas II dipindahkan ke sebuah ruangan yang sebenarnya tidak layak. Selain ruangan mangkrak lama tidak digunakan, juga tidak adanya sarana prasarana belajar memadai seperti meja kursi.
Para orang tua mengkhawatirkan, gedung kelas itu sudah berumur 32 tahun, dengan kondisi dinding dan atap rusak dan bisa membahayakan keselamatan siswa saat belajar. Mereka harus belajar lesehan dengan peralatan sekolah seadanya dan belum tahu sampai kapan bisa menempati kelas yang lebih layak.
Pihak sekolah juga belum punya anggaran cukup, untuk membeli peralatan dan perlengkapan sekolah apalagi untuk membangun ruangan kelas yang baru.
“Kami berharap pemerintah daerah dan pihak terkait tanggap atas kondisi ini, karena jika siswa belajar dengan keterbatasan seperti ini akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar mereka,”tutupnya. (gek)