Siswa SD di Sleman Mulai Santap Ribuan Porsi Makan Bergizi Gratis

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Makan Bergizi Gratis MBG yang merupakan langkah mendukung ketahanan pangan.

13 Januari 2025, 16:44 WIB

YogyakartaSiswa-siswi sejumlah Sekolah Dasar SD di Kapanewon Mlati, Kecamatan Sinduadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menyantap makanan bergizi gratis.

Mereka antusias mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar, Senin 13 Januari 2025.

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program MBG yang merupakan langkah mendukung ketahanan pangan.

Dari pantauan di lokasi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sebagai dapur utama penyedia makanan program MBG, sudah mulai beroperasi sejak dini hari.

Dengan telaten, para petugas dapur memasak untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah. Petugas diwajibkan memakai masker dan sarung tangan sebelum memasuki area dapur untuk memastikan higienitas proses persiapan makanan.

Makanan kemudian dikirimkan ke sekolah-sekolah, salah satunya SD Sinduadi Timur dan tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Para siswa terlihat sangat antusias menyambut pembagian makanan bergizi gratis ini.

Komandan Kodim 0732 Kabupaten Sleman, Letkol Inf Mohammad Zainollah, menjelaskan program MBG adalah program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Program ini menyasar siswa dari tingkat TK hingga SMA serta menyasar ibu hamil.

“Kita wajib bersyukur ya, tadi saya lihat wakil kepala dapur itu sampai meneteskan air mata karena melihat adik-adik sangat antusias untuk menyambut kendaraan boks makanan.

Tidak hanya itu, penyiapan dapur ini tidak semudah dilihat, pengorbanan mereka bekerjanya 1 X 25 jam dan itu saya lihat langsung bahkan mereka tidur di dapur,” katanya kepada wartawan usai memantau program MBG di lokasi.

Terkait pelaksanaan MBG di Kabupaten Sleman, lanjut menyampaikan, ada 4 unit SPPG yang diberi tugaskan dengan rincian 1 unit memiliki bangunan fisik dapur sehat yang berlokasi di perempatan Jalan Kaliurang dan 3 unit lainnya bekerja-sama dengan kemitraan atau layanan catering.

Distribusi makananan sekitar Depok dan Mlati. Di Kabupaten Sleman baru ada 4 kepala dapur (unit SPPG) rincinya 1 fisik sudah ada sementara 3 lainnya kemitraan langsung (catering).

“Nah itu yang running hari ini ada 2 yakni Jalan Kaliurang (Jakal) dan Cangkringan,” jelasnya.

Pada SPPG Jalan Kaliurang sendiri melayani 1.239 penerima manfaat dari 8 sekolah dengan rincian 2 TK, 5 SD, 1 SMP.

Di Cangkringan ada 1.544 penerima manfaat (27 sekolah mulai dari Paud, TK, SD). Sementara Jakal data awal 1.312 tapi konfirmasi terakhir kehadiran dari guru-guru ada 1.239 seperti TK Abunaya, SD Amongsiwi, SD Sinduadi Timur, hingga SMPN 5 Depok,” sebutnya.

Diketahui, sesuai aturan dari Pemerintah Pusat untuk anggaran masing-masing porsi pada program ini yakni sejumlah Rp 10.000. Kendati begitu, terkhusus di Kabupaten Sleman ini, menurutnya untuk ketercukupan kalori dengan harga tersebut dinilainya sangat layak.

“1 porsi itu kalau dari BGN itu 10 ribu, kita lihat sendiri menunya cukup baik saya rasa layak banget, artinya teman-teman dari SPPG juga berupaya untuk maksimal karena untuk mencapai targetnya kalorinya itu sudah terpenuhi.

“Kalorinya untuk seukuran anak SD mungkin bisa sekitar 400 dan kalau anak SMP mungkin bisa sekitar 600,” jelasnya.

Pihaknya berharap dengan anggaran hanya Rp 10.000 tersebut tidak ‘disunat’.

Sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo, tidak mau anggaran yang diberikan oleh negara malah disunat dan tadi bisa dilihat dengan porsi seperti itu harga Rp10 ribu.

“Saya rasa kepala dapur dan anggotanya sudah maksimal,” tandasnya lagi. ***

Berita Lainnya

Terkini