Sleman Temple Run 2025: Pelari Taklukkan Pesona Misterius Candi Ratu Boko!

Sleman Temple Run (STR), kembali menggebrak pada Agustus mendatang, menandai satu dekade perjalanannya dengan sebuah terobosan sensasional.

13 Juli 2025, 00:43 WIB

Sleman – Event lari tahunan bertaraf internasional, Sleman Temple Run (STR), kembali menggebrak pada Agustus mendatang, menandai satu dekade perjalanannya dengan sebuah terobosan sensasional.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seluruh peserta STR 2025, dari berbagai kategori, akan merasakan sensasi menembus gerbang eksotis Candi Ratu Boko, sebuah situs megah yang menyimpan jejak sejarah dan keindahan tak terungkap!

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Ishadi Zayid, dengan bangga menyatakan bahwa STR bukan sekadar ajang adu cepat.

“Event ini sudah masuk kalender internasional dan membanggakan bagi Sleman. Karena ini satu-satunya event lari dari candi ke candi yang memiliki daya tarik tinggi,” tegas Ishadi.

Sejak debutnya di tahun 2015, STR telah mengukuhkan posisinya sebagai magnet sport tourism, bahkan direkomendasikan oleh International Trail Running Association (ITRA).

Gebrakan terbesar tahun ini adalah “invasi” Ratu Boko.

Sebelumnya, hanya kategori tertentu yang melintasi situs bersejarah ini. Namun kini, seluruh kategori, termasuk 7K yang dikenal sebagai rute ramah pemula, akan dimanjakan dengan pemandangan langsung keagungan Ratu Boko.

Tahun ini semua kategori akan masuk Candi Ratu Boko. Diharapkan  semua peserta melihat langsung keindahan dan keunikan situs ini.

“Selama ini Prambanan lebih dikenal, padahal di sekitarnya ada banyak candi eksotis,” pungkas Ishadi, antusias.

Antusiasme juga terasa dari Race Director STR 2025, Roostian Gamananda. Hingga pekan ini, hampir 1.000 peserta telah mendaftar, termasuk pelari dari 15 negara yang sebelumnya turut memeriahkan. Target ambisius 21 negara partisipan di STR 2025 menunjukkan daya tarik global event ini.

Pihaknya ingin semua peserta mendapatkan pengalaman maksimal. Rute STR sangat dekat dengan candi, bahkan lebih dekat dibanding event serupa di luar negeri. Ini yang menjadi kekuatan STR.

“Pemilihan rute baru ini tentunya akan memberikan nilai edukatif sekaligus pemandangan yang memukau,” jelasnya.

Lebih lanjut, Roostian menyampaikan, pendaftaran akan ditutup pada Minggu, 20 Juli 2025, dengan kesempatan diskon khusus bagi komunitas pelari. Tahun ini juga terjadi perubahan signifikan pada elemen visual STR. Logo pada jersey dan medali peserta akan menampilkan Candi Ratu Boko, menggantikan Candi Prambanan yang digunakan pada edisi sebelumnya.

“Kami ingin mendorong eksistensi Ratu Boko agar lebih dikenal. Semua tahu Prambanan, tapi belum tentu tahu keindahan sunset dari Candi Boko. Tahun ini, medali dan jersey akan memakai logo Ratu Boko,” lanjut Roostian.

Sementara dari sisi wilayah setempat, Panewu Prambanan, Andi, menyambut positif gelaran STR yang sudah berlangsung selama satu dekade ini. Menurutnya, event ini memberikan dampak langsung pada perekonomian lokal dan promosi kebudayaan.

“Kami melibatkan 6 kelurahan di Prambanan. Setiap kelurahan akan menampilkan kesenian lokal di titik-titik candi yang dilalui peserta. Ini menjadi ajang mengenalkan kekayaan budaya kami,” ujar Andi.

Ia juga menyampaikan perlunya peningkatan fasilitas penginapan di wilayah Prambanan, mengingat saat ini sebagian besar peserta menginap di luar wilayah tersebut.

“Target ke depan, kami ingin peserta tidak hanya datang, tapi juga tinggal di Prambanan. Maka dari itu, kami ingin kedepannya akan ada penambahan guest house dan juga berharap ada pembinaan kepada masyarakat untuk menghadirkan guest house yang layak,” pungkas Andi.

Sebagai informasi, STR 2025 akan digelar pada Minggu, 10 Agustus 2025, dengan start dan finish di Candi Banyunibo, kemudian menyusuri jalur yang melewati sejumlah candi di wilayah Prambanan seperti Candi Ijo, Candi Barong, hingga Keraton Ratu Boko.***

 

 

Berita Lainnya

Terkini