SMAN 1 Penebel Tabanan Menangkan Lomba Tirtanovasi Berkat Inovasi Tower Ganda Daur Ulang Air

Siswa SMAN 1 Penebel Tabanan menciptakan inovasi Tower Tandon Ganda yang memungkinkan daur ulang air hujan untuk kebutuhan sekolah.

30 Oktober 2025, 20:27 WIB

Tabanan – Konservasi air berbasis sekolah di Bali kembali menorehkan prestasi. Siswa SMAN 1 Penebel, Tabanan, berhasil menciptakan sebuah inovasi fungsional bernama Tower Tandon Ganda yang memungkinkan daur ulang air hujan untuk kebutuhan sekolah.

Inovasi ini mengantarkan mereka sebagai pemenang Lomba Tirtanovasi, sebuah program unggulan dari Bali Water Protection (BWP) yang diinisiasi oleh LSM IDEP Selaras Alam.

Inisiator utama proyek, Putu Krishna Jaya Mahendra (17) dari Kelas XII/5, menjelaskan sistem ini dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan air hujan.

“Manfaatnya untuk memfilter air hujan agar bisa dimanfaatkan untuk cuci tangan, menyiram tanaman, dan sarana kebersihan lainnya seperti untuk toilet,” ujar Krishna di sekolahnya, Kamis (30/10/2025).

Tower Tandon Ganda ini terdiri dari dua menara air dengan tandon ganda berkapasitas masing-masing 250 liter. Air hujan yang tertampung kemudian disaring melalui lapisan sederhana berupa arang, pasir, dan kerikil.

Keefektifan sistem ini telah teruji. Setelah disaring, air tersebut pernah diuji oleh pihak Puskesmas dan hasilnya menunjukkan nilai pH 7, yang merupakan standar baku mutu air bersih.

Meski demikian, air tersebut masih disarankan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Pemanfaatan Luas: Air hasil filterisasi kini tidak hanya untuk sanitasi, tetapi juga telah dikembangkan instalasi barunya untuk memenuhi kebutuhan air di nursery atau tempat pembibitan tanaman sekolah.

Perawatan Mudah: Perawatan sistem ini sangat sederhana, hanya memerlukan pembersihan rutin setiap tiga bulan sekali.
Dukungan IDEP Wujudkan Inovasi dan Konservasi

Setelah proposal Tower Tandon Ganda ditetapkan sebagai pemenang, IDEP Selaras Alam memberikan dukungan penuh dengan membiayai pembuatan sistem senilai Rp 6 juta, yang kini telah berfungsi optimal.

Selain Tower Ganda, SMAN 1 Penebel juga menerima bantuan pembangunan sumur imbuhan. Sumur sedalam tiga meter dengan diameter 1,5 meter ini dibangun di titik terendah kawasan sekolah.

Fungsinya adalah menampung air hujan dan memasukkannya kembali ke dalam tanah, menjadikannya sarana penting untuk penyaringan sekaligus konservasi air tanah.

“Program dari IDEP telah membantu sekolah untuk menanamkan kecintaan kepada alam serta kesediaan melakukan konservasi,” kata Guru Pembina Siswa Pecinta Alam (Sispala), Putu Adi Adnyana Negara.

Ia berharap kolaborasi ini akan berlanjut, mengingat salah satu siswanya yang konsen di bidang lingkungan bahkan telah mendapatkan beasiswa dan uang saku dari IDEP Foundation untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Mendorong Inovasi Berbasis Masyarakat Lokal

Direktur Eksekutif IDEP, Muchamad Awal, menjelaskan bahwa program Lomba Tirtanovasi yang diselenggarakan pada tahun 2024 ini dirancang dengan pendekatan bottom-up dan partisipatif.

“Kami merancang kegiatan ini dengan pendekatan bottom-up dan partisipatif, menjadikan sekolah bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai subyek dan agen perubahan dalam menyelesaikan masalah,” tegas Awal.

Ia menekankan pentingnya mengembangkan inovasi dan solusi lokal yang muncul dari, oleh, dan untuk masyarakat, yang disesuaikan dengan kondisi kewilayahan mereka sendiri.

Tujuannya, menurutnya, adalah untuk mempercepat penyelesaian masalah lingkungan dengan menunjukkan potensi inovasi berbasis komunitas.

Media and Communication Officer IDEP Foundation, Nicolaus Sulistiyo, menambahkan bahwa publikasi dari kegiatan ini diharapkan dapat memancing sekolah-sekolah lain untuk ikut serta aktif dalam menjaga lingkungan, khususnya dalam konservasi air. ***

Berita Lainnya

Terkini