Smartfren dan Investor Abu Dhabi Kembangkan Data Center 1000 Megawatt di Indonesia

5 November 2021, 06:13 WIB
AVvXsEhQV59ym3UH0r7XywOozpphY13lNSxr58YzaIVX0Te8rI7Wte HlwXiZk0JmZqefH YbHULtztqq0RmHpkkqAgPNU6JpUq1Qj8BgjlQY95p7w5uSK OJjPN0kGKrh0hCnjOBrzz7KKKMB 3GWYnziSALt5 fvO8bYef9RM
Smartfren menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang Artificial
Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42)
untuk mengembangjan data center 1000 megawatt di Indonesia./Dok. Smartfren

Abu Dhabi – Smartfren menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing asal Abu Dhabi, Group 42 (G42) untuk mengembangjan data center 1000 megawatt di Indonesia.

Melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani beserta mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS), nantinya akan berperan sebagai salah satu rekanan lokal yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia. 

Penandatanganan MoU telah resmi dilakukan pada 31 Oktober 2021.

Chairman & CEO, Sinar Mas Telecommunications & Technology Franky Oesman Widjaja, mengatakan, Smartfren memahami pentingnya pusat data sebagai tulang punggung perkembangan industri digital di Indonesia. 

Pihaknya optimis, kerja sama ini akan mewujudkan pembangunan pusat data di tanah air dan menjaga kedaulatan data nasional yang sedang dilakukan Pemerintah Indonesia. 

“Selain itu, berkembangnya pusat data ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, juga akan memacu inovasi sektor industri 4.0 di tanah air,” tutur Franky Oesman dalam keterangan tertulis, Kamis 4 November 2021.

CEO G42 Peng Xiao, menjelaskan “G42 dan Etisalat baru-baru ini melakukan penggabungan bisnis pusat data mereka untuk menciptakan penyedia pusat data terbesar di UEA dengan kapasitas sekitar 300MW yang sedang dibangun. 

“Dengan kemampuan kami dalam hal Cloud Computing, kami di G42 senang dan siap bekerja sama dengan Smartfren serta mitranya untuk mendukung pengembangan strategis infrastruktur digital Indonesia sesuai dengan standar internasional tertinggi untuk desain fasilitas, operasi, serta privasi dan keamanan data,” tandas Peng Xiao.

Pertukaran dokumen perjanjian tersebut dilakukan antara Chairman dan CEO Sinar Mas Telecommunication and Technology, Franky Oesman Widjaja dan CEO G42, Peng Xiao dalam sebuah acara yang digelar di Expo Dubai, Kamis, 4 November 2021.

Pertemuan itu disaksikan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dan Perdana Menteri UEA dan Ruler of Dubai, HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Smartfren dan perusahaan afiliasinya Moratel yang bergerak di penyedia konektivitas berbasis fiber optic, akan berkolaborasi dengan APS dan G42 yang akan berperan sebagai mitra strategis. 

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional.

Kebutuhan pusat data di Indonesia berkembang sangat pesat. Pembangunan infrastruktur pusat data di dalam negeri yang memadai menjadi hal yang mendesak untuk dilakukan. 

Dengan menggunakan pusat data yang berada di dalam negeri akan memberi kemampuan untuk akses data yang lebih mudah, cepat dan aman dan akan melengkapi serta memperkuat ekosistem digital untuk mendukung pengembangan ekonomi digital yang sangat pesat serta menciptakan lapangan kerja yang besar dibidang digitalisasi dan industri 4.0.

“Hal ini, merupakan kunci perwujudan ketahanan, keamanan dan kedaulatan data nasional menuju ekonomi digital Indonesia,” demikian Franky. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini