KabarNusa.com – Penghapusan BBM bersubsidi jenis Solar mulai dirasakan memukul usaha tranportasi karenanya kalangan pengusaha berharap Pertamina masih memberikan kesempatan untuk membeli solar bersubsidi.
Pemilik PO Bus Antar Jaya Tri Haryadi misalnya, saat ini penghapusan BBM bersubsidi jenis Solar memang belum langsung berdampak namun kebijakan itu, perlahan bakal memukul usaha angkutan bus.
“Kami meminta PT Pertamina memberikan kesempatan kepada pemilik bus dan angkutan untuk bisa membeli BBM bersubsidi,” katanya kepada wartwan di Solo, Jawa Tengah, Jumat 8 Agustus.
Meski belum seluruhnya memberlakukan kebijakan dari PT Pertamina, namun ada SPBU yang telah memberlakukan kebijakan itu.
BBM bersubsidi masih bisa dibeli sejak pukul 6 pagi hingga pukul 18.00 WIB namun di Atas pukul 18.00 hingga pukul 6 pagi, BBM bersubsidi sudah tidak bisa dibeli.
“Padahal bus saya beroperasionalnya ada juga di malam hari,”terang Tri.
Pihaknya tidak mungkin menaikan tarif penumpang. Sebab, bila pihaknya menaikan tarif penumpang, otomatis, para penumpang akan lari ke transportasi lainnya.
Kata dia, dari harga saja sudah naik dua kali lipat. Pengeluaran di siang hari, dan pengeluaran di malam hari.
“Untuk saat ini, kita masih bertahan di tarif yang lama. Mau gimana lagi, mana mungkin kita menaikan tarif. Kalau tarif dinaikan, penumpang akan lari ke transportasi lainnya,”
sambungnya.
Terkait hal itu, pihaknya telah bersurat kepada pihak Organda Jawa Tengah untuk bersikap menyusul kebijakan tersebut.
Saat ini langkah antisipasi yang diberlakukan pihaknya barulah menambah biaya operasional bus setiap harinya.
Di mana untuk satu bus, Tri menambah biaya operasional sebesar Rp 500 ribu, dibandingkan sebelum kebijakan tersebuit diberlakukan.
Padahal, tak hanya BBM saja yang dipikirkan pihaknya untuk menjalankan bus miliknya. Masih ada kebutuhan lain yang juga harus dipikirkan pihaknya. (tyo)