Songsong Indonesia Merdeka Gigi Berlubang, Pepsodent Terus Edukasi Kesehatan Masyarakat

23 Oktober 2017, 16:59 WIB
Pemeriksaan mulut dan gigi di Universitas Mahasaraswati Denpasar

DENPASAR – Dalam menyukseskan program pemerintah Indonesia bebas gigi berlubang pada tahun 2030 Pepsodent terus konsisten mengkampanyekan kesehatan mulut dan gigi kepada masyarakat di Tanah Air.

Kali ini, Pepsodent mendukung kegiatan tahunan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bekerja sama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

Senior Brand Manager Pepsodent Imelda Wira mengungkapkan, tahun ini BKGN hadir semakin luas di 57 lokasi tersebar di beberapa kota dan kabupaten di seluruh Indonesia mulai 12 September – 29 November 2017.

Untuk di Bali, pihaknya menggandeng Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Mahasaraswati (UNMAS) dalam pelaksana rangkaian kegiatan BKGN 2017.

“Pepsodent yang konsisten dalam menekan jumlah penderita gigi berlubang di Indonesia, BKGN merupakan agenda rutin tahunan kami, di mana setiap tahun kami mengangkat tema untuk pesan edukatif kesehatan gigi yang berbeda,” jelas Imelda saat pembukaan BKGN 2017 di FKG UNMAS di Denpasar, Senin (23/10/2017) .

Tahun ini, BKGN mengusung tema ‘Merdeka dari Gigi Berlubang’ dengan mengajak keluarga Indonesia memeriksakan kesehatan gigi secara teratur. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen Pepsodent dalam memberikan perlindungan terbaik untuk kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

Diketahui, pada pelaksanaan BKGN tahun ini Pepsodent bekerja sama dengan Cobra Dental, CT Foundation dan Indosat Ooredoo menghadirkan fasilitas perawatan gigi keliling yang spesifik ditujukan ke daerah PDGI cabang.

Pihaknya berharap kehadiran mobil keliling gigi ini dapat memperluas kesempatan masyarakat untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dalam BKGN 2017.

Dalam kesempatan sama, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Dr. drg. Dewa Made Wedagama menjelaskan, rangkaian acara BKGN 2017 hadir meluas di 22 FKG seluruh Indonesia, salah satunya di FKG UNMAS Bali pada tanggal 23 – 25 Oktober 2017.

Ia menjelaskan, selama tiga hari, masyarakat Denpasar dan sekitarnya diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan serta perawatan gigi secara gratis. Setiap tahunnya BKGN menjadi momen mengingatkan keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara rutin.

“Kami mempersiapkan 60 tenaga kesehatan gigi yang terdiri dari para dosen dokter gigi dan dokter gigi spesialis serta mahasiswa FKG UNMAS yang turut membantu untuk dapat mengakomodasi antusiasme masyarakat Denpasar mendapatkan perawatan kesehatan gigi melalui kegiatan BKGN yang bermanfaat ini,” jelas Weda.

Senior Brand Manager Pepsodent Imelda Wira dan Dekan FKG Universitas Mahasaraswati Dr drg. Dewa Made Wedagama

Pada bagian lain, Senior Brand Manager Pepsodent Imelda menambahkan, selain hadir di FKG seluruh Indonesia, BKGN 2017 memperluas kesempatan masyarakat Indonesia mendapatkan perawatan kesehatan gigi melalui PDGI cabang yang jumlah keikutsertaannya terus meningkat setiap tahunnya.

Tahun ini BKGN hadir di lebih banyak titik PDGI cabang, yaitu di 35 lokasi berbeda yang memiliki tingkat prevalensi permasalahan gigi dan mulut tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2013, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan merupakan dua provinsi dengan prevalensi tinggi diatas 35%.

Berdasarkan data tersebut, beberapa PDGI cabang seperti Bantaeng, Bone, Bulukumba, Gowa, dan Banjarmasin yang berada di dua provinsi tersebut turut berpartisipasi melaksanakan kegiatan BKGN 2017 yang juga mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Bebas Karies di tahun 2030.

Memasuki tahun ke delapan, penyelenggaraan BKGN 2017 semakin istimewa dengan kehadiran mobil keliling gigi dan mobile clinic. Untuk mendukung kesehatan gigi maksimal yang merdeka dari gigi berlubang, Weda menganjurkan pemilihan asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat tinggi.

Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah.

Gerakan mengunyah merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami yang dapat menetralisasi keasaman di rongga mulut akibat terlalu banyak mengonsumsi camilan manis dan lengket.

Konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4% setiap tahunnya. pertama dengan camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen yang paling digemari anak-anak.

Kedua, Jenis camilan yang sedang menjadi tren dan sering dikonsumsi masyarakat ini berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi pada anak terutama gigi berlubang.

Pepsodent memberikan pemahaman kepada orang tua khususnya ibu untuk bijak menyikapi tren camilan anak dengan memerhatikan pemilihan camilan sehat yang bernutrisi seimbang bagi pertumbuhan gigi yang sehat, kuat dan terhindar dari gigi berlubang.

“Edukasi mengenai pentingnya memilih asupan camilan yang seimbang ini semoga dapat diterima oleh masyarakat melalui rangkaian acara BKGN 2017,” demikian Imelda. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini