Kabarnusa.com – Sopir truk yang muatannya melebihi tonase kembali melakukan aksi mogok di areal Jembatan Timbang Cekik, Gilimanuk, Jembrana.
Bahkan, aksi mogok para sopir truk yang terjaring tindakan tegas petugas Jembatan Timbang telah terjadi sejak Kamis 12 Mei 2016 siang.
Setelah ditilang petugas dan STNK ditahan, mereka memarkir truknya di areal Jembatan Timbang hingga penuh.
Sementara sopir melakukan aksi duduk-duduk di timbangan dan kantor Jembatan Timbang.
Akibatnya, truk yang datang dari arah pelabuhan dan menuju pelabuhan tidak bisa masuk ke Jembatan timbang.
Petugas kepolisian memberikan truk yang baru datang dari pelabuhan dan menuju pelabuhan tidak melalui Jembatan Timbang.
Hal itu membuat arus lalu lintas di jalur utama Gilimanuk-Denpasar tetap lancar lantaran di lokasi dijaga pasukan Dalmas Polres Jembrana dan Brimob Gilimanuk.
Mereka tidak berani melakukan aksi blokade jalan seperti hari sebelumnya.
“Mereka yang terjaring rata-rata sudah pernah terjaring sebelumnya. Mereka tidak pernah kapok, padahal petugas sudah menindak tegas,” kata seorang petugas jembatan timbang.
Seharusnya ini, diperhatikan para juragan mereka karena kalau memaksakan memuat lebih sudah pasti tidak bisa lewat.
Sementara sejumlah sopir yang melakukan aksi mogok mengaku tetap akan melakukan aksi mogok sampai mereka diizinkan melanjutkan perjalanan.
SOpir truk mengaku hanya buruh menjalankan perintah bos. Kalau kami tidak mau muat lebih jelas bos marah dan kami juga tidak dapat upah.
“tolong kami-kami ini diberikan kebijaksanaan,” kata Junaidi, sopir truk asal Malang, Jawa Timur.
Aksi mogok sopir truk mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Jembrana dan Brimob Polda Bali di Gilimanuk.
Kepala UPT Jembatan Timbang Provinsi Bali belum bisa dikonfirmasi terkait aksi mogok para sopir truk yang muatannya melebihi tanase tersebut.(dar)