Kabarnusa.com – Mengantisipasi gejolak kenaikan harga beberapa komoditas utama masyarakat Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar pasar murah di sejumlah lokasi.
Kenaikan harga kebutuhan pokok acap kali terjadi menjelang hari raya. Selain operasi pasar, langkah antisipasi lainnya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menggelar pasar murah.
Kegiatan rutin digelar Tabanan setiap menjelang hari raya keagamaan, seperti dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini.
Kali ini, Pemkab Tabanan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) menggelar pasar murah di tiga tempat pada waktu yang berbeda yakni di Tabanan, Kediri, dan Baturiti.
Kegiatan itu secara simbolis di Lingkungan Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Tabanan oleh Asisten II Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana pada Selasa (28/6/2016).
Sesuai jadwal, pasar murah digelar di Lingkungan Tunggal Sari, Desa Dauh Peken, Tabanan, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di aula Kantor Camat Kediri.
Di Kecamatan Baturiti baru akan dilaksanakan pada 1 Juli mendatang di Desa Candikuning.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan dibacakan Asisten II, Wayan Miarsana, menjelaskan setiap hari raya keagamaan, kecenderungan harga-harga kebutuhan pokok cenderung mengalami peningkatan.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok. “Salah satunya dengan pembentukan Tim Pengendalian Inflasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Bupati Eka mengajak umat Islam yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri untuk mengatur dan memperhatikan pola belanja kebutuhan pokok. Dengan tujuan, mengantisipasi lonjakan harga yang tajam. “Dan, bisa mempengaruhi harga-harga barang itu sendiri,” imbuhnya.
Kepala Disperindag Tabanan IB Made Wiryawan menjelaskan, selama pasar murah ada 900 kupon yang dibagikan kepada masyarakat.
Satu tempat dialokasikan sebanyak 300 kupon. Kupon seharga Rp 100 ribu itu disubsidi 50 persen atau sebesar Rp 50 ribu dengan isi berupa seperti telur, minyak, beras, gula serta beberapa kebutuhan pokok lainnya.
“Selain itu ada juga beberapa UMKM yang dirangkul untuk memberikan alterinatif pilihan bagi pengunjung. Namun untuk produk-produk di luar kebutuhan pokok tidak mendapatkan subsidi,” (gus)