Standarisasi Vila Jelang Masyarakat Ekonomi Asean

18 Mei 2014, 14:47 WIB

KabarNusa.com, Denpasar – Menjelang era
perdangan bebas masyarakat ekonomi Asean industri pariwisata perlu
berbenah di antaranya sarana akomodasi seperti vila yang perlu memiliki
standar pelayanan.

 

“Sampai saat ini, belum ada standarisasi usaha
vila belum ada, sebenarnya kami telah mengajukan standarisasi usahaq
vila ke Kemenparekraf,” sebut Ketua Asosiasi Villa Bali (AVB), Mangku
Wayan Sutedja belum lama ini.

Tujuan standarisasi usaha vila tak
lain menjelang datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), selain itu juga
menertibkan usaha villa.  

Adapun standarisasi villa Wayan Sutedja mengaku ada tiga klasifiskasi, yaitu silver, gold, dan diamond.

Dalak
klasifikasi Silver hanya memiliki vila satu unit 1 dengan fasilitas
yang sangat  minimum yaitu memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi,
memiliki kebun.

Sementara  segi pelayanan  belum seperti hotel
berbintang boleh disebut vila. Contohnya di puncak tidak ada dapur,
tidak ada kolam renang.

Sedangkan klasifikasi Gold sudah memiliki
standarisasi lebih dari silver yaitu sudah ada dapurnya, sudah ada
kolam renangnya, memiliki ruang pengelola, dan pelayanananya sudah
mendekati hotel berbintang.

Untuk level Diamond jumlah unitnya 16 ke atas dan memiliki fasilitias memiliki kolam renang disetiap villa.

Memiliki public pool, ada restoran, fasilitas lobi, dari sisi fasilitas di dalam sudah seperti hotel berbintang lima.

“Kami berharap klasifikasi atau standarisasi usaha villa pada Juni mendatang ini sudah dilaunching,”ungkapnya.

standarisasi
usaha vila sangat penting, apalagi tahun 2015 sudah dekat. Untuk
menjunjukkan kepada pasar dunia yaitu Masyarakat Ekonomi Asean maka
usaha villa harus memiliki standarisasi usaha villa.

Saat ini,
trend hunian di vila mengalami kenaikan, walaupun hotel masih menjadi
tempat digandrungi para wisatawan, tetapi khusus wisatawan suami istri
(couple), honeymoon di Bali sudah banyak yang menggunkan vila sebagai
tempat tinggal di Bali.

Diakui Suteja, tingkat hunian kamar mengalami penurunan sekitar 20 hingga 30 persen, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Bulan
Februari hingga April jumlah wisatawan mengalami peningkatan sekitar
11,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama. Tapi tingkat
hunian kamar tidak mengalami peningkatan bahkan cenderung mengalami
penurunan,”jelasnya sembari menambahkan AVB beranggotaan 128 anggota.
(gek)

Berita Lainnya

Terkini