Suara Community Institute Gebrak Yogyakarta, Usung ‘Digital Journalism-Content Creation’

Program Suara Community Institute digelar di Yogyakarta memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bidang jurnalistik digital dan pembuatan konten media

18 Januari 2022, 20:01 WIB

Melalui program ini, Ayu mengaku ada banyak materi dan teknik kepenulisan yang bisa diterapkan untuk karya-karya penulisannya. Mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi ini berharap, Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ tidak hanya berhenti pada batch 1, tetapi akan ada batch 2, dan seterusnya.

Kepala Biro Suara Suarajogja.id, Rendy Adrikni Sadikin, mengatakan, Suara Community Institute bertujuan untuk belajar bersama dengan sistem sharing, bukan menggurui. Hal paling penting, imbuhnya, para peserta bisa berjejaring, saling kenal, mendapat jaringan, dan menjadi bagian batch 1 dari program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation.’

“Semoga apa yang kami sharing dan diskusi di sini, bisa bermanfaat dan menjadi portofolio buat teman-teman peserta. Selama dua minggu ini, teman-teman bisa enjoy, have fun, belajar bareng, berjejaring, dan semangat,” ujar Rendy Adrikni Sadikin, dalam sambutannya di pembukaan acara Suara Community Institute pada Sabtu, 15 Januari 2022.

Ombudsman Bali Berikan Rapor Hijau Pelayanan Publik untuk Tiga Pemkab


Oleh karena itu, selain pembekalan pengetahuan dan keterampilan, program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ juga diharapkan mampu menjadi langkah yang tepat untuk mendekatkan diri dengan jaringan komunitas sekaligus wujud kontribusi nyata kepada komunitas di Indonesia.

Chief Operating Officer PT Arkadia Digital Media, Tbk, Suwarjono, mengatakan, disrupsi media digital dimenangkan oleh media baru dengan pengguna terbanyak mengakses platform media sosial. Sayangnya, pengguna media sosial yang sangat besar ini tidak dibarengi dengan literasi para pengguna.

Menurut Suwarjono, banyak pemilik akun aktif, belakangan sering disebut konten kreator, tetapi tidak memiliki keterampilan teknis dan asal membuat konten langsung publish tanpa cek dan ricek apakah yang dipublish fakta atau hoaks.

Bali Pastikan Kesiapan Terima Booster Dosis Ketiga

Minimnya keterampilan dan literasi media digital inilah, tutur Suwarjono, membuat Suara Community Institut menyelenggarakan workshop dan inkubasi bagi para calon jurnalis dan konten kreator. Peserta mendapatkan pembekalan membuat konten untuk beragam platform.


“Yang berbeda dari workshop ini dengan acara serupa, adalah materi mengikuti perkembangan media kekinian dan peserta akan mengikuti coaching serta inkubasi selama 1 bulan,” kata Suwarjono yang juga Pemimpin Redaksi Suara.com.

“Workshop ini juga bagian dari rangkaian Ulang Tahun ke-8 Suara.com #TanpaHentiMemberiArti, sejak berdiri 8 tahun lalu. Kami ingin terus berkontribusi memberi arti kepada publik, baik dalam penyampaian informasi hingga aktivitas online maupun offline,” tutup Suwarjono.

Salah satu peserta pada hari pertama, Ayu, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan bahwa program inkubasi Suara Community Institute: ‘Digital Journalism & Content Creation’ sangat bermanfaat untuk para penulis pemula, terlebih untuk mahasiswa yang jurusannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepenulisan atau jurnalistik, tetapi tertarik dengan kedua hal tersebut. ***

Berita Lainnya

Terkini