Denpasar – Berkat kegigihan dan tak lelah menyemangati warganya Kelian Adat Banjar Tegeh Sari Desa Tonja Kecamatan Denpasar Bali, Gede Mantrayasa berhasil mewujudkan ketahanan pangan dan sarana rekreasi di atas sebuah lahan kosong.
Agaknya, Pandemi Covid -19 banyak mengajarkan masyarakat terus bergerak, berinovasi mencari jalan keluar dalam menghadapi kesulitan hidup.
Masyarakat dipaksa untuk bisa bertahan hidup apalagi yang tinggal di kota besar seperti Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali.
Berangkat dari sanalah kemudian Gede Mantrayasa terpanggil melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi warga. Perhatiannya tertuju pada sebuah lahan yang dibiarkan terbengkelai.
Setelah ditelusuri, rupanya lahan tersebut dibiarkan oleh pemiliknya hingga mangkrak ditumbuhi rumput liar.
Klaim Tercepat 18 Jam, Jasa Raharja Bali Bayarkan Rp52,86 Miliar di Tahun 2022
Keinginan untuk memanfaatkan tanah tersebut pun muncul dalam benak Gede Mantrayasa. Dia memberanikan diri meminta izin pemilik tanah untuk memanfaatkan lahan kosong teresebut.
“Selama tanah itu belum mau dipakai pemilik, saya izin memanfaatkannya untuk tanaman pangan yang bermanfaat,” tuturnya dalam sharing kisahnya dengan media, blogger hingga fotografer di FIF Group Inventory Denpasar, November 2022.
Kemudian, gagasan peduli lingkungan untuk ketahanan pangan ini disampaikan para pengurus Banjar Tegeh Sari dan warga.
Bak gayung bersambut, gagasan Gede Mantrayasa mendapat sambutan positif. Warga kian sadar untuk peduli lingkungan dengan memanfaatkan lingkungan yang nantinya bisa menjadi tempat bergantung saat situasi sulit.
Dukung Kreasi Gapura Pantai Jerman, IOH Dorong Destinasi Baru di Bali
Awalnya, saat berbagi dengan warga, perlu adanya ketahanan pangan pada setiap keluarga dengan menanam di rumah masing-masing.
“Jika tidak ada lahan, maka kita bisa manfaatkan apa yang ada misalnya plastik bungkus minyak bimoli atau apa saja,” ujar Gede Mantrayasa dalam acara media gathering di kantor FIF media November 2022.
Bersama timnya, dia melaksanakan survei online tentang ketahanan sosial-ekonomi menghadapi Covid-19. Hasil survei, didapati pangan merupakan kebutuhan mendesak mereka selama pandemi.
Untuk itu, Gede Mantrayasa membentuk Satgas Banjar Berdaya Covid-19 Tegeh Sari-Tonja, saat itu.
Program ketahanan pangan yang digagasnya kemudian disosialisasikan melalui sosial media terutama instagram dengan akun kebun berdaya.
Terbukti Sukses Memimpin Bali, PDIP Tabanan Pastikan Dukung Wayan Koster Dua Periode
“Semua ada informasinya di sosmed kebun berdaya,” sambung Gede Mantrayasa.
Perlahan gagasannya mulai dikenal publik bahkan Astra Indonesia menjadikannya sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) 2021 di Banjar Tegeh Sari Tonja. Tentu setelah melewati perjuangan berat dan seleksi ketat dengan ide ide gagasan inspiratif banjar atau wilayah lainnnya.
Karena keterbatasan lahan, maka dipergunakan planter bag ditanami jenis-jenis tanaman yang menjadi kebutuhan utama warga seperti sayur-sayuran, empon-empon, dan bumbu dapur.
Setelah Planter bag diisi ini kemudian dibagikan kepada masyarakat dengan harapan mereka bisa mengembangkan planter bag sendiri sehingga bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Bahkan, kebun yang dikembangkan dimanfaatkan anak-anak sebagai tempat rekreasi, sekaligus ruang kreatif bagi komunitas untuk sarana edukasi.
Competition Dyno Test HMPC Ramaikan Jambore Nasional IMI 2022 di Bali
Mereka kerap menggelar acara pemutaran film, talkshow, edukasi urban farming termasuk dipakai spot-spot selfi para instragramable.
Berjalannya waktu, banyak keluarga yang memanfaatkan lahan di rumah atau menanam di lahan terbatas untuk membuat “kebun-kebun keluarga” maka kegiatan berkembang bagaimana memilah sampah dari sumbernya atau di rumah.
Program pengolahan sampah berbasis sumber ditambah meskipun sulit tapi ini masalah sampah apalagi di kotaharus diselesaikan bersama.
Dibuatlah, program “sumur-sumur” tempat penampungan sampah-sampah di pinggir jalan sehingga bisa dipakai 5 atau 6 keluarga untuk menghasilkan kompos yang bisa dipakai untuk kebun keluarga.
Langkah ini bisa berimbas menjadi pembuatan makanan sehat untuk keluarga. Semisal.membuat nugget untuk anak anak dari daun kelor hasil kebun rumah.
SMK Triatmajaya Badung Rangkul Cross Hotels and Resort Indonesia Tingkatkan Kualitas SDM di Bali
Pengolahan sampah berbasis sumber ini juga butuh sosialisasi untuk seluruh anggota keluarga.
Sehingga dipandang perlu membawa anak anak ke TPA agar terlibat sehingga bisa mengerti persoalan konkrit lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Mengajak anak anak ke TPA bermakna penting agar mengetahui seperti apa TPA dan k harus digerakkan anak-anak supaya anak-anak terbiasa bergerak sejak dini di lingkungannya.
Menurutnya, anak anak harus diedukasi dan disentuh rasa kepedulian terhadap lingkungan sehingga punya pemahaman kenapa penting peduli terhadap lingkungan.
Corcom Astra Motor Bali, AA. Raka Sri Mayuni mengungkapkan, kompetisi Penghargaan SATU Indonesia dimaksudkan guna menjaring anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat.
Rakorwil TPID Dukung Pengembangan Industri Pangan di Balinusra
Mereka para pemuda maupun tokoh-tokoh inspiratif yang konsisten begerak pada lima bidang yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.
Lanjutnya, tahun 2022 , penyelenggaraan tahun ke-13 penyelenggaraan SATU Indonesia Awards oleh Astra.
“Tema diusung Semangat Bergerak dan Tumbuh Bersama, Astra mengajak masyarakat khususnya para generasi muda untuk semangat bergerak melakukan perubahan,” imbuh AA. Raka Sri Mayuni. ***