Kabarnusa.com –
Berdasar hasil survei tentang kegiatan dunia usaha yang dilakukan
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menunjukkan pertumbuhan lebih
baik pada triwulan I tahun 2016.
Setidaknya itu tercermin dari
saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 13.73 persen, meskipun mengalami
kontraksi dibanding triwulan keempat tahun lalu sebesar 21,88 persen.
“Peningkatan
kegiatan usaha terindikasi terjadi di sebagian besar sektor industri
pengolahan, ” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Dewi
Setyowati Jumat 13 Mei 2016.
Pada sektor indysstri pengolahan
tercatat menunjkkan kenaikan SBT dari – 1,24 persen persen triwulan
kelima tahun 2015 menjadi 0,41 persen pada triwuan pertama awal tahun
2016.
Peningkatan juga terjadi pada sektor perdangangan hotel dan restoran dari -9,45 persen menjadi-4,54 persen pada triwulan I 2016.
Selain,
itu, sektor jasa-jasa juga mengalami kenaikan nilai SBT sebesar -0,40
persen pada triwulan I tahun 2016 lebih tinggi dibanding triwulan tahun
sebelumnya sebesar -6,15 persen.
Dewi melanjutkan, adanya
peningkatan kinerja dunia usaha juga terindikasi dengan semakin
membaiknya kondisi likuiditas dan rentabilitas dibanding pada triwulan
sebelumnya.
Masih berdasar survei BI, tercatat saldo bersih
likuiditas selama tiga bulan terakhir tercatat 28 persen meningkat dari
triwulan IV tahun 2015 yang sebesa 23 persen.
Demikian pula,
peningkatan terjadi lantaram semakin meningkatnya kemampuan persuahaan
untuk mencetat laba atau rentabilitas yang terindikasi meningkat pula.
Hal
itu sebagaimana tercermin pula dari saldo bersih kondisi rentabilitas
sebesar 23 persen atau baik dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat
20 persen.
“Hasil survei mencatat juga 19 persen responden
menilai akses terhadap kredot perbankan lebih mudah meningkat dibanding
triwulan lalu sebesar 0 persen,” sambung Dewi.
Sedangkan 59
persen responden berpendapat akses terhadap kredit perbankan masih dalam
kisaran normal sedangkan 22 persen menyatakan lebih sulit.
Dewi
melanjutkan, peningkatan kegiatan usaha terindikasi pada tingkat
penggunaan tenaga kerja yang tercermin dari SBT di mana pada triwulan 1
2018 sebesar -7.89 persen meningkat dibanding triwulan sebelumnya
sebesar -20,14 persen.
BI memperkirakan, peningkatan kinerja
usaha itu akan berlanjut pada triwulan kedua tahun ini, di mana secara
triwulan, perkembangan usaha akan mengalami ekspansi pada triwulan kedua
tahun ini.
Hal itu tercermin dari SBT perkiraan kinerja usaha triwulan II tahun 2016 sebesar 17.74 persen.
Untuk
ekspansi kegiatan sektor perdagangan hotel dan restoran serta keuangan
persewaan hingga pengolahan sektor perdagangan hotel dan restoran
sejalan dengan ekspektasi peningkatan kinerja usaha pada triwiulan kedua
2016.
“Pelaku usaha juga memperkirakan adanya peningkatan herga
jual seiring perkiraan meningkatna volume penjualan pada triwulan kedua
2017 yang tergambar dari nilai SBT dengan perkiraan harga jual 3,32
persen lebih tinggi dibanding realisasi SBT triwilan 2016 sebesar -0,91
persen,” imbuh Dewi. (rhm)