Survei Emisi Gas Rumah Kaca, KemBali Becik: Wisatawan Habiskan 0,024 Ton CO2 per Hari

Emisi gas rumah kaca dari sektor pariwisata rata-rata per hari wisatawan ke Bali menghabiskan 0,024 tom CO2 seperti hasil temuan survei KemBali Becik.

28 September 2023, 12:34 WIB

Hasil survei ini juga menjelaskan, rata-rata wisatawan menghabiskan waktu sebanyak 14 hari di Bali dalam sekali kunjungan.

“Dari rata-rata kunjungan tersebut, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sebanyak 0.34709 ton CO2 per orang per kunjungan (14 hari) atau setara dengan 42.221 smartphones yang terisi daya,” ungkap Michelle Winowatan.

KemBali Becik meluncurkan hasil survei emisi gas rumah kaca dari sektor pariwisata bertepatan dengan World Tourism Day.

bank bjb Respons Perubahan Iklim Global dengan Konsep Green Banking

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta sumber emisi, identifikasi peluang, dan menyampaikan dampak perubahan iklim kepada masyarakat dan pembuat keputusan.

Sejalan itu, hasil survei ini kemudian diharapkan membantu pemerintah dan swasta untuk mengambil kebijakan dalam mempercepat pencapaian Bali Net Zero 2045.

“Harapannya kegiatan ini dapat memulai diskusi dengan pemangku kepentingan supaya kita dapat bersama-sama bersinergi,” sambungnya.

HLM TPID Badung, Bank Indonesia Jaga Stabilitas Nilai Tukar dari Tekanan Inflasi

Lewat diskusi panel ini ada banyak ide yang bermunculan dan rencana kebijakan yang akan dijalankan.

“Jadi kami dari KemBali Becik berharap semoga survei ini bisa membantu untuk mempercepat kebijakan Net Zero untuk Bali di tahun 2045,” harapnya lagi.

Jika mengacu data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali di tahun 2022 menunjukkan, terdapat 10,2 juta wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dari data tersebut berarti wisatawan di Bali menghasilkan 3,5 juta ton CO2 pada tahun 2022.

Pasokan Beras di Bali, Pj. Gubernur Mahendra Pastikan Aman Hadapi Ancaman El Nino

Total diproyeksikan emisi Bali pada tahun 2022 adalah sekitar 5,5 juta ton CO2 berdasarkan data dari Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah, Bappeda Provinsi Bali tahun 2022.

“Itu berarti, emisi gas rumah kaca yang disumbangkan oleh wisatawan sebesar 64% dari total emisi Bali,” sebutnya.

Terkait konsumsi listrik, data dari Badan Pusat Statistik Bali mengatakan, 5,5 juta MWh listrik dikonsumsi di Bali tahun 2022. Dari data tersebut berarti wisatawan di Bali mengkonsumsi 72% dari total konsumsi listrik Bali di tahun 2022.

Produk Ramah Lingkungan ‘Ecoprint’ Antarkan UMKM Griya Anyar Dewata Naik Kelas

Temuan tersebut turut mendapat tanggapan dari pemangku kepentingan dan sejumlah komunitas yang hadir dalam diskusi panel kegiatan peluncuran hasil survei ini.

Diskusi panel mengundang Kepala Bidang Multi Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Kadek Mudarta, Kepala Bidang ESDM Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ari Chandana, dan Manajer Strategi Pemasaran PT PLN (Persero) UID Bali Oscar Praditya.

Menyikapi kebijakan Bali Net Zero 2045, Kadek Mudarta menjelaskan, pihaknya di sektor perhubungan telah menggagas sejumlah strategi, seperti transportasi ramah lingkungan hingga menggalakkan transportasi publik.

BPK Perwakilan Bali Serahkan Dua LHP Pemkot Denpasar

“Sektor transportasi termasuk penyumbang emisi nomor dua di Bali. Untuk itu, strategi yang pertama adalah mendorong moda transportasi ramah lingkungan dengan teknologi kendaraan listrik. Kedua, Bali harus mengarah ke transportasi publik,”.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan menyatakan, kajian ini bisa membantu dan berkolaborasi bersama pemerintah untuk mengimplementasikan hasil kajian tersebut.

Kemitraan pemerintah harus dengan banyak sektor. Apalagi tantangan ke depan Bali ditargetkan net zero emission tahun 2045. Bagaimana agar tidak membuat studi kajian, namun implementasinya.

PIP Salurkan Pembiayaan untuk Ultra Mikro di Bali Nusa Tenggara Capai Rp1,85 Triliun

“Ini peran stakeholder atau komunitas seperti KemBali Becik yang merupakan partner pemerintah. Kalau ada kajian seperti ini, kita tidak perlu lagi membuat studi kajian, tapi bagaimana kita berkolaborasi untuk mengimplementasikannya,” paparnya.

Ari Chandana menambahkan, Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali juga memiliki berbagai strategi yang sedang dijalankan, mulai dari membuat regulasi, melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, dan membuat peta jalan. Ia juga menjelaskan, saat ini pembangkit listrik tenaga surya merupakan yang terbanyak di Bali dibandingkan pembangkit listrik tenaga lainnya.

PIhaknya melakukan gkampanye kolaboratif bertujuan mendorong dekarbonisasi ekonomi, khususnya di sektor pariwisata, melalui berbagai bentuk inisiatif seperti misalnya direktori Green Pages untuk bisnis-bisnis berkesadaran lingkungan.

Kemudisn; Travelers’ Pledge untuk mendorong wisatawan agar lebih bertanggung jawab saat berlibur; dan banyak kegiatan lainnya. ***

Berita Lainnya

Terkini