Survei LKPI: Anies-Sandi Berpeluang Menangi Pilkada DKI Jakarta

15 April 2017, 21:26 WIB
Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sanidaga Uno/net

JAKARTA – Pasangan Anies R Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) lebih berpeluang memenangkan Pilkada DKI Jakarta karena kecenderungan masyarakat di Ibu Kota diantaranya memilih berdasarkan kesamaan agama dan ketidakpuasan atas kinerja calon petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Jarot Siaful Hidayat.

Hasil itu, berdasar suvei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia ( LKPI ) yang telah mengadakan jajak pendapat terhadap kecenderungan pilihan Kepala Daerah Jakarta oleh warga DKI Jakarta selama 7 April -13 April 2017.

Dalam survei itu, jumlah responden sebanyak 2001 orang dengan Margin of error +/- 2.6 persen dan Tingkat kepercayaan 98%

“Pertama, faktor yang melatarbelakangi pilihan Warga DKI Jakarta kepada kedua paslon Kepala daerah adalah 55,7 persen Warga DKI Jakarta memilih paslon berdasarkan kesamaan agama dengan yang dianut oleh calon gubenurnya,” jelas Direktur LKPI, Arifin Nurcahyono dalam keterangan tertulisnya diterima Kabarnusa.com, Sabtu (15/4/17).

Arifin mengatakan, hasil survei jajak pendapat masyarakat Jakarta setelah di verifikasi oleh LKPI menunjukkan 37,5 persen pemilih tidak berdasarkan kesamaan agama yang dianut. Ada 6,8 persen responden tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Temuan kedua survei, ketika Warga DKI Jakarta ditanyakan terkait kasus hukum yang membelit Cagub DKI Jakarta petahana Ahok, yaitu kasus penistaan agama Apakah mereka terpengaruh atau tidak dalam memilih pasangan Ahok Jarot, 53,3 persen menjawab kasus itu membuat mereka kecewa dan akan jadi faktor yang mempengaruhi dalam memilih Ahok -Djarot ,

“sedangkan warga DKI Jakarta yang tidak berpengaruh terhadap kasus tersebut sebanyak 44,2 persen dan selebihnya 2,5 persen tidak menjawab,” jelasnya.

Yang ketiga, kata Arifin, masyarakat Jakarta ketika ditanya terkait kepentingan Joko Widodo untuk kemenangan Basuki sebagai Gubenur DKI Jakarta, 87,2 persen menjawab bahwa Joko Widodo sangat punya kepentingan dengan terpilihnya Basuki Tjahaya sebagai Gubenur.

Sisanya berpendapat Joko Widodo tidak punya kepentingan ,dari alasan yang ditemukan dari 87,2 persen warga DKI , 60,4 persen memberikan alasan , karena semua rahasia Presiden, Joko Widodo saat menjadi Gubenur dan terpilih sebagai Presiden diketahui oleh Basuki.

Selebihnya, responden mengatakan agar program program Joko Widodo bisa dilanjutkan Basuki. Hasil keempat, dari temuan survei juga diketahui 73,3 persen warga Jakarta tidak puas dengan kinerja Basuki – Djarot selama mengurus Jakarta, Karena disebabkan oleh kebanjiran saat hujan dan kemacetan setiap hari serta Jalan Jalan yang rusak.

Selain itu, Kartu Jakarta Pintar ( KJP) juga tidak meringankan beban biaya pendidikan malah banyak penyelewengan pengunaannya. “Kelima adalah terkait pasangan Anies Baswedan – Sandiga ,72,3 persen warga yakin Anies-:Sandi bisa memimpin Jakarta lebih baik lagi dari Basuki – Djarot,” sambungnya.

Alasan latar belakang pengalaman Anies di birokrasi ketika menjadi menteri pendidikan dan dicopot bukan Karena kinerja yang buruk tapi akibat Tekanan Politik dagang sapi kepada Joko Widodo. Begitu juga warga DKI yakin dengan kemampuan dan kesuksesan Sandiaga Uno dalam membangun usahanya bisa jadi dasar untuk memimpin Jakarta yang lebih baik

Keenam, ketika 2001 warga DKI Jakarta yang mewakili semua warga DKI jakarta yang memiliki hak memilih pada pilkada DKI putaran kedua ditanyakan akan memilih Siapa dari kedua paslon tersebut Maka 51,4 persen akan memilih pasangan Anies – Sandiaga dan 46,1 persen memilih Basuki- Djarot dan 2,5 persen tidak menjawab. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini