Sydney Primadona Investasi Properti di kawasan Asia

16 Februari 2016, 08:21 WIB

Kabarnusa.com
Kota Sydney yang memiliki pertumbuhan harga perumahan tertinggi pada
tahun 2016 menjadikannya sebagai primadona untuk arus investasi properti
di kawasan Asia. 

Tak heran jika Crown Group Holdings, salah
satu perusahaan pengembang swasta terbesar di Australia, mengumumkan
keyakinannya atas pertumbuhan nilai properti di Sydney untuk tahun 2016.

“Hngga saat ini kota Sydney masih menjadi primadona utama untuk
investasi properti di kawasan Asia,” tegas CEO & Founder Crown
Group, Iwan Sunito dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (16/2/2016).

Keyakinan
itu, diperkuat analisa Knight Frank, konsultan property independen
global, yang meluncurkan Laporan Prakiraan kinerja pasar hunian di 10
Kota Utama di Dunia untuk tahun 2016.

Jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Dunia, Sydney memiliki pertumbuhan harga perumahan tertinggi pada tahun 2016.

Di
pihak lain, Tiga kota diprediksi mengalami penurunan harga properti,
yaitu: Hong Kong (-5%), Singapura (-3,3%) dan Paris (-3%), dimana Hong
Kong menyalip Singapura sebagai kota pasar hunian mewah dengan kinerja
terlemah pada tahun 2016 .

Posisi Sydney saat ini diperkuat oleh
peningkatan daya saing AUD$ terhadap US$ dolar, dan dollar Australia
sekarang di paritas dengan dolar Singapura.

Kata Sunito,
devaluasi dolar Australia juga telah mendorong minat yang kuat dari
pembeli Asia. Kebijakan tingkat suku bunga rendah oleh Reserve Bank of
Australia (RBA) memiliki efek positif pada pasar properti.

Mengutip
rilis Kelompok Ekonom Eksekutif Bisnis Australia, sebuah komite yang
terdiri dari 20-orang ekonom bisnis terkemuka di Australia, termasuk
perwakilan dari Westpac, Deutsche Bank, JP Morgan, Citigroup dan
National Australia Nasional dan ANZ, mereka menyampaikan itu pada
pertemuan umum tahunan di Sydney November lalu 2015.

Diprediksi.
pertumbuhan ekonomi individu diperkirakan tumbuh dikisaran 2,5% – 3,9%
pada tahun 2016 dan 2,7% – 3,2% pada tahun 2017.

Reserve Bank of
Australia juga diperkirakan akan menahan tingkat suku bunga pada tahun
2016, menurut pengamat pasar keuangan terkemuka di Australia.

Adapun,
pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan akan terus berlanjut sekitar
1,8% untuk dua tahun ke depan, menekan tingkat pengangguran menjadi
sebesar 6,2% pada 2016 dan 5,8% di tahun 2017.

Dolar Australia
diharapkan untuk berada di bawah 70 sen US$ setelah keputusan US Federal
Reserve menaikan suku bunga federal pada bulan Desember dan AUS$
diprediksi akan bertahan dikisaran 68 sen US$ selama dua tahun ke depan.

Demikian juga, pemerintah Negara Bagian menginvestasikan
miliaran dolar untuk infrastruktur baru di Sydney termasuk empat stasiun
kereta metro baru, link rel selatan-barat dan pengembangan delapan
stasiun baru di utara-barat untuk mempercepat koneksi antara pinggiran
kota Sydney dan CBD,” jelas Raja Properti ini.

Tak kalah
pentingnya, Sydney juga memiliki daya tarik yang luar biasa bagi orang
dari seluruh Negara Bagian dan Dunia. Dan kawasan barat Sydney, seperti
Parramatta terus bersinar sebagai anak emas kota Sydney.

Disebut-sebut,
Parramatta jelas akan menjelma menjadi pusat kawasan Barat Sydney
dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan dengan proyek
pembaharuan area Parramatta Square senilai Rp. 20 triliun. (kto)

Berita Lainnya

Terkini