Tabanan– Dalam sebuah penandatanganan bersejarah, Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Halmahera Timur meresmikan kerja sama strategis yang akan mengubah peta distribusi pangan di Indonesia.
Melalui Nota Kesepahaman (MoU) antara Perumda Dharma Santhika Tabanan dan Perusda Perdana Cipta Mandiri Halmahera Timur, kedua daerah ini berkomitmen untuk saling melengkapi dan menguatkan, memastikan tidak ada lagi wilayah yang kesulitan pangan di tengah gelombang industrialisasi.
Suasana khidmat menyelimuti ruang kerja Bupati Tabanan saat MoU ditandatangani, disaksikan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., beserta jajaran.
Dari Halmahera Timur, Bupati Drs. Ubaid Yakub, MPA, Ketua DPRD, dan Direktur Utama Perusda Perdana Cipta Mandiri hadir, menandakan betapa krusialnya momen ini bagi kedua wilayah. Ini bukan sekadar tanda tangan di atas kertas, melainkan janji nyata untuk masa depan pangan yang lebih berdaya.
Bupati Sanjaya, dengan bangga menyatakan, “Tabanan, sebagai lumbung pangan yang kaya akan beras, telur, ayam, dan daging, siap menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan pangan nasional.”
Sanjaya menjelaskan, kerja sama ini adalah contoh nyata kolaborasi antar pemerintah daerah (G2G), sebuah jembatan penting untuk memastikan pasokan pangan yang stabil, terutama bagi Halmahera Timur yang akan menjadi pusat industri besar dengan lonjakan kebutuhan logistik pangan.
Perumda Dharma Santhika Tabanan, yang telah malang melintang dalam menyuplai hasil pertanian ke berbagai pelosok negeri, siap mengemban amanah ini. “Perumda kami telah berpengalaman bekerja sama dengan Jakarta, Malang, Lombok, seluruh Bali, dan berbagai hotel.
“Kami sangat siap!” seru Bupati Sanjaya, optimis. Ia berharap, kesepakatan ini akan membuka gerbang bagi hubungan yang lebih erat antara dua wilayah yang terpisahkan oleh bentangan geografis namun dipersatukan oleh semangat kemajuan.
Dari sisi Halmahera Timur, Bupati Ubaid Yakub menyoroti pentingnya momen ini sebagai kesempatan emas untuk belajar dan bertumbuh. “Kami datang tidak hanya untuk MoU, tetapi juga untuk belajar langsung dari keberhasilan BUMD Tabanan di sektor pangan,” ungkap Bupati Ubaid.
Ia mengakui, dengan luas persawahan yang terbatas dan akan tumbuhnya pabrik hilirisasi nikel terbesar di Asia Tenggara, Halmahera Timur sangat membutuhkan dukungan logistik pangan dari luar.
“Persawahan kami hanya sekitar 5.000 hektar, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan industri raksasa itu. Bandingkan dengan Tabanan yang memiliki 19.000 hektar sawah. Kolaborasi ini bukan hanya penting, tapi sangat penting bagi kami,” tegas Bupati Ubaid, menunjukkan urgensi dan harapannya pada kerja sama ini.
Komitmen kuat dari kedua kepala daerah ini mengirimkan pesan jelas: sinergi adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan meraih peluang. Mereka berharap, kerja sama ini hanyalah awal dari hubungan yang lebih luas dan saling menguntungkan di berbagai sektor.
Inilah bukti bahwa dengan kolaborasi yang tulus, Indonesia dapat membangun ekonomi yang lebih tangguh dan pangan yang berlimpah, demi kesejahteraan seluruh rakyatnya. ***