Tabanan – Kegiatan festival merupakan ajang promosi pariwisata yang paling penting karena terbukti memberikan dampak positif terhadap perputaran roda perikonomian. Untuk itulah, Pemkab Tabanan memberikan apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan berbagai festival yang dilakukan belakangan ini di Kabupaten Tabanan.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengemukakan hal itu saat menggelar jumpa pers terkait rencana pelaksanaan Tanah Lot Art & Festival # 4 di Natys Restauran, Tanah Lot, Tabanan, Jum’at (16/6/2023)
Menurut Bupati Tabanan, saat ini di Tabanan banyak yang menggelar festival. Di antaranya Festival Pantai Kedungu, Festival Gunung Salak, Festival Jatiluwih, Festival Ulun Danu yang tujuannya adalah untuk kelestarian budaya dan promosi yang sangat penting. “Dalam bidang apa pun, promosi sangatlah penting. Meski DTW Tanah Lot sudah terkenal, promosi harus tetap dilakukan agar kunjungan wisatawan bisa semakin meningkat,” paparnya.
Baca juga : Perjuangan Ibu Dua Anak di Bali Saat Merek Dagang Usaha Makanan Ringan Miliknya Dirampas Istri Pejabat
Terkait Tanah Lot Art & Food Festival #4 Tahun 2023, menurut Bupati Tabanan merupakan momen penting paska Covid-19 karena festival ini diharapkan akan kembali mendongkrak kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot yang sebelumnya sempat terpuruk akibat pandemi covid-19. “Tanah Lot Art & Food Festival ini selain bermanfaat untuk Tanah Lot dan Tabanan, juga untuk Bali, bahkan Indonesia,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Manajer Operasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana bahwa tujuan utama digelarnya Tanah Lot Art & Food Festival #4 Tahun 2023 ini adalah untuk promosi sekaligua meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya ke DTW Tanah Lot. ” Tanah Lot Art & Food Fetival #3 yang kami gelar tahun 2020 lalu terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Lot mencapai 20 ribu orang sehari siang dan malam serta perputaran uang dan omzet yang tinggi sekitar Rp 2 miliar. “Festival kali ini target di atas 20 ribu pengunjung dan omzet di atas Rp 2 miliar,” katanya optimis.
Menurut Sudiana, berdasarkan data yang ada pada tahun 2022 DTW Tanah Lot dikunjungi wisatawan 1.321.087 orang. Meningkat dibanding kunjungan wisatawan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 274.037 orang. “Tahun ini, sampai akhir Mei kunjungan wisatawan di Tanah Lot mencapai 797.019 orang. Dengan adanya festival ini, kami berharap jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat dibanding tahun sebelumnya,” katanya berharap
Baca juga : Presiden Joko Widodo Anugerahi Bupati Tabanan Komang Sanjaya Penghargaan Satyalancana Wirakarya
Sementara Ngurah Manik dari Even Organizer mengemukakan, Tanah Lot Art & Food Festival #4 Tahun 2023 akan mengusung tema “Prananing Sarwa Mahurip” yang mempunyai makna bahwa laut merupakan bakal cikal dari segala kehidupan. “Sedangkan sub tema yang diambil adalah Sunset In Paradise yang artinya matahari terbenam di surga. Sub tema ini diambil karena puncak keindahan di Tanah Lot terjadi di saat matahari terbenam,” paparnya.
Menurut Manik, untuk memanfaatkan momentum matahari terbenam ini, saat festival mulai hari kedua akan diadakan Parade Gebogan dan Baleganjur menyusuri jalan tepi pantai Tanah Lot. “Tiap hari akan ada parade gebogan dan baleganjur yang diikuti lima banjar. Masing-masing banjar ada 50 orang pengusung gebogan,” jelasnya.
Disebutkan, pada Tanah Lot Art & Food Festival ini ada dua konsep acaranya dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama mulai pukul 10.00 – 18.30 Wita. Sedangkan segmen kedua mulai pukul 18.30 – 22.00 wita. “Segmen pertama dinikmati oleh wisatawan yang datang ke DTW Tanah Lot. Segmen kedua yang menghadirkan artis lokal idola seperti bondres dan pentas musik untuk dinikmati masyarakat umum,” katanya
Baca Juga : Kedungu Beach Festival, Bupati Sanjaya Harapkan Bisa Bangkitkan Pariwisata Tabanan
Ditambahkan, pada festival kali ini akan ada tiga panggung. Pertama panggung budaya yang khusus menampilkan pentas tradisional Bali seperti tari klasik dan joged bumbung. Tari Bali klasik yang akan dipentaskan adalah tarian yang diciptakan sampai era tahun 1950-an.
Panggung kedua adalah panggung Lila Cita yang khusus menyajikan musik jazzy atau akuistik untuk tamu dan wisatawan lokal yang ingin menikmati wisata kuliner sambil mendengarkan alunan musik lounge.
“Panggung ketiga adalah panggung utama 15 x 10 meter yang merupakan panggung hiburan untuk masyarakat umum dengan sajian bondres dan musik yang artisnya diidolakan masyarakat,” pungkasnya.***