KabarNusa.com –
Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 yang terdiri dari ratusan
aktivias akan mengkonsolidasikan kekuatan di Bali guna mereposisi
kekuatan mereka sebagai gerakan untuk mengontrol kepemipinan presiden
terpilih Joko Widodo.
Rencanaya, pertemuan dihadiri presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi dan 500 aktivis 98 dari seluruh Indonesia.
“Ini
pertemuan konsolidasi nasional aktivis 98, yang selama ini tercerai
berai. Tujuannya membangun kekuatan mengontrol kepemimpinan Jokowi,”
tegas Koordinator PENA 98 Provinsi Bali, Oktav NS kepada wartawan Senin
(22/9/2014).
Menurutnya, kepemimpinan Jokowi harus dikawal. Demikian juga kekuasaan nanti tidak menegasikan, menihilkan peran rakyat.
Apalagi,
dengan janji-janji Jokowi masa kampanye pilpres, setelah terpilih
sebagai presiden periode 2014-2019, harus dikawal agenda politik
pemerintahan lima tahun ke depan.
“Janji-janji yang disampaikan.
begitu dahsyat Sekarang terpilih, kami ingin mengingatkan dan mengawal
itu agar jangan hanya sekedar janji saja,” tukas Oktav.
Rencananya,
forum digelar mulai 26-29 September 2014 para aktivis 98 akan
menentukan pola gerak mereka dalam mengawal pemerintahan Jokowi.
“Kita akan tentukan polanya, seperti apa kita akan mengawal. Ini kesempatan rakyat untuk menjaga gerbong demokrasi,” tandasnya.
Sebagai
kelompok yang berperan mencetuskan reformasi, Oktav mengaku bersama
rekan-rekannya sesama aktivis sadar betul mereka memiliki kekuatan
besar.
Konsolidasi akbar ini bagian dari meningkatkan posisi tawar mereka.
“Ini
yang akan kita maksimalkan. Kita tidak memungkiri ini bagian bargaining
politics aktivis 98 untuk mengawal cita-cita demokrasi, tidak lagi
memberikan cek kosong,” jelas Oktav.
Ada keputusan politik yang akan diambil Jokowi dan itu berimbas terhadap seluruh rakyat Indonesia.
Jokowi harus harus tahu partisipasi dan kontribusi aktif rakyat telah terbangun.
“Kekuatan rakyat itu adalah bagian dari kekuatan perubahan,” imbuhnya. (kto)