![]() |
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati (dok.kabarnusa) |
Kabarnusa.com –
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Provinsi Bali cukup menggembirakan
bahkan pada tahun 2015 aset yang berhasil dihimpun sekira 1.456 LPD
mencapai Rp13,9 Triliun lebih.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati mengungkapkan,
pengembangan
lembaga keuangan mikro di Indonesia tidak hanya didukung oleh aspek
ekonomi, namun juga oleh aspek sosial dan budaya serta kearifan lokal.
Salah
satu bentuk dukungan aspek sosial budaya tersebut, adalah pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) yang beroperasi di Wilayah Provinsi Bali.
LPD
berfungsi sebagai lembaga keuangan dan ekonomi di desa pakraman, yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup krama desa melalui pengelolaan
potensi keuangan desa.
“Saat ini, telah mencapai lebih dari
1.466 LPD, tersebar di Provinsi Bali dengan jumlah posisi aset di tahun
2015 tercatat sebesar Rp 13,9 triliun,” sebut Dewi dalam keterangan
tertulisnya Senin 13 Juni 2016.
LPD memiliki keunggulan utama
dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, yaitu dari sisi kedekatan
lokasinya dengan masyarakat serta dimiliki oleh masyarakat adat.
Dengan
begitu,memiliki kedekatan emosional, yang menjadikan LPD menjadi
pilihan utama masyarakat Bali dalam mengelola keuangannya.
Namun demikian, perkembangan LPD bukan tanpa hambatan.
Kata Dewi, hambatan utama yang dihadapi oleh LPD adalah masalah penyaluran kredit yang disebabkan oleh keterbatasan SDM.
Keterbatasan modal juga menjadi permasalahan dalam pengembangan LPD.
Terlihat dari LPD yang kurang sehat umumnya memiliki modal yang minim dan dengan nilai aset dibawah Rp 0,5 miliar. (des)