NUSA DUA – Beberapa ormas berpengaruh di Bali sepakat bertemu menggalang kekuatan bukan untuk agenda dan kepentingan politik tertentu namun bagaimana membangun kekompakan dan kebersamaan di antara mereka.
Menjawab tudingan jika pertemuan yang digalang Baladika Bali, Pemuda Bali Bersatu (PBB) dan Flobamora kental bermuatan politik, salah satu penggagas pertemuan Nyoman Sudiantara alias Punglik menepisnya.
“Tujuannya bukan agenda politik, tapi bagian silaturahmi. Yang sebenarnya adalah bentuk keikutsertaan dalam menjaga kondusifitas Bali dan mempererat silaturahmi, karena kondusifitas Bali adalah harga mati,” tegas Punglik di Nusa Dua, Jumat (18/10/14).
Terkait bertemunya ketiga ormas dengan kepemimpinan Jokowi sebagai presiden, secara moril dirinya mendukung dengan pemerintahan yang baru. Dia berharap bisa melanjutkan hal baik yang sudah dilakukan pemerintah terdahulu serta melanjutkan pembangunan Indonesia.
Dalam konteks menjaga kondusivitas Bali dan kepentingan nasional, tentu saja mereka mendukung kepemimpinan yang baru di Indonesia di bawah Jokowi-JK. Kata Punglik. prinsipnya mendukung kepemimpinan yang baru dalam kerangka ikut menjaga stabilitas dan kondusifitas Bali pada khususnya.
Hal lain yang membanggakan mereka, lantaran ada pentolan ormas Pemuda Bali Berstau (PBB), bisa duduk menjadi Anggota Dewan. Dengan begitu, paling tidak image yang selama muncul terkait ormasi itu bertangan besar, tubuh berotot, tapi juga mampu bersilat lidah sebagai wakil rakyat.
Sementara Ketua Flobamora Bali, Yusdi Diaz mengungkapkan, menjaga Bali adalah hal yang sangatlah penting. “Karena itu harus dijaga dengan ilmu yang kita punya dan fisik yang sehat,” terang Yusdi. Dalam kesempatan itu, Jika selama ini ada permasalahan yang timbul akibat ulah segelintir pemuda yang mengatasnamakan Flobamora, dirinya secara pribadi meminta maaf.
Sebab yang pada umumnya melakukan ulah tersebut adalah pemuda yang memang pertama kali merantau ke Bali dan masih perlu untuk dibina secara bersama-sama. (rma)