![]() |
Tempat tinggal Kade Gusti Suaba yang sangat tidak layak huni |
JEMBRANA – Berkali-kali diusulkan namun Kakek Gusti Kade Suaba (90) selalu terlewat mendapatkan program bedah rumah sehingga dirinya pasrah harus tinggal di gubug reot di wilayah Dusun Sarikuning Tulungagung, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembarana.
Di balik bangunan dinding bedek ukuran 4×6 meter, pria yang sudah mengalami gangguan pendengaran itu, rela tidur beralas tanah dan dengan kasur lapuk. Demikian juga, atap gubuk sudah jebol dan pecah sehingga jika hujan urun sering bocor.
Tak jauh beda dengan kehidupannya, sang putra Gusti Kade Muliastra (30) mengalami lumpuh akibat jatuh dari pohon cengkeh sejak lima tahun lalu. Kakek Gusti Kade Suaba sudah sering kali diusulkan untuk mendapatkan bedah rumah namun selalu gagal. Sementara kakek masuk dalam daftar KK miskin.
Kakek mengatakan karena gubuknya kecil dan dipannya juga reot sehingga istrinya menumpang tidur di rumah anaknya. “Kami keluarga tidak mampu ya hanya bisa pasrah,” katanya kepada wartawan, Selasa (14/3/17).
Kepala Dusun Sarikuning Tulungagung, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya Gusti Made Arcana mengakui Gusti Kade Suaba merupakan warganya dan masuk dalam daftar KK miskin. Pihaknya sudah berulangkali mengusulkan bedah rumah namun tidak pernah mendapatkan bantuan.
“Kami sudah berupaya mengusulkan namun belum dapat. Kami harap juga warga kami dapat bantuan karena tidak pernah dapat,” harapnya. Selain itu, berterimakasih atas bantuan kasur dan lainnya untuk keluarga Kakek Gusti Kade Suaba dari para dermawan. (put)