KabarNusa.com – Seiring meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dan pesatnya pembangunan fisik saat ini membuka peluang bisnia bidang properti di Bali kian menjanjikan. Hanya saja, acapkali pebisnis pemula terbentur modal sehingga lahirnya koperasi simpan pinjam bisnis properti bisa menjadi salah satu solusi tepat.
Berangkat dari kondisi itulah, para pengusaha bidang properti Bali, berhimpun dalam wadah komunitas Ayo Bisnis Properti Indonesia (ABPI) pada tahun 2011, merancang program untuk mengatasi berbagai kendala dalam bisnis tersebut.
“Sampai saat ini, sudah beranggotakan 350 orang dari berbagai daerah dengan latar belakang pendidikan, profesi berbeda,” jelas salah satu pendiri ABPI Man Bali akhir pekan lalu.
Dia menerangkan, sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka setiap calon pengusaha harus memiliki badan usaha. Hanya saja, umumya pebisnis pemula menghadapi kendala seperti perizinan dan permodalan sehingga, ABPI lahir untuk bisa mengatasi masalah itu.
Salah satu yang tengah didorong oleh mereka adalah lahirnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bali Propertindo, yang lahir tahun 2013 dan kini dalam tahap pra pendirian koperasi.
“Kami ingin membantu pengusaha pemula dalam pengurusan izin atau sertifikasi layak proyek hingga akses permodalan,” sambungnya didampingi Ketua KSP Propertindo Nengah Suarjana dan Wakil Ketua Komang Agung Diatna Putra.
Salah satu kendala besar dihadapi pebisnis pemula adalah permodalan, mengingat sebagai gambaran untuk modal awal bisnis ini bisa mencapai Rp700 juta. Dengan masuknya mereka menjadi bagian dari komunitas ABPI, akan mendapat bimbingan dan pendampingan termasuk dalam aspek permodalan.
Pihaknya bertekad lewat koperasi yang mengkhususkan bisnis properti yang merupakan satu-satunya di Indonesia lahir dari Bali, bertekat bisa mencetak pengusaha properti sebanyak mungkin.
Ide lahirnya koperasi itu murni dari para pebisnis properti di Bali dan diharapkan bisa berkembang ke seluruh Tanah Air.
Respons masyarakat cukup positif, bahkan kalangan anak muda seperti mahasiswa tertarik bergabung masuk koperasi, untuk memulai bisnis yang cukup disebut-sebut cukup menjanjikan itu.(rma)