Tampil di PKB, Tarian Hedung Lembata Curi Perhatian Penonton

12 Juni 2016, 19:46 WIB
Atraksi tarian hedung memukau penonton di Art Center Taman Budaya Denpasar.(foto:kabarnusa)

Kabarnusa.com– Keunikan budaya Pulau Lembata Nusa Tenggara
Timur ditampilkan di hadapan ratuan pengunjung Taman Budaya Bali Art
Center Denpasar dalam serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38.

Tarian Hedung Uyo Lewun berhasil mencuri perhatian penonton dan wisatawan yang memadati lokasi pertunjukan.

Pulau
Lembata tak hanya terkenal dengan atraksi ikan paus. Kabupaten yang
sebelum pemekaran, menjad bagian dari kabupaten flores timur menyimpan
sejumlah pesona budaya yang unik dan menarik.

Tarian binaan
sanggar Uyo Lewun, desa Leuwayan Kecamatan Omesuri, Lembata ini  tampil
memukau ratusan penonton dari berbagai daerah termasuk warga Bali asal
NTT.

Ketua Sanggar Uyo Lewun, Fransiskus Paya mengungkapkan.
tarian ini menceritakan gotong royong masyarakat NTT khususnya di
Lembata saat mulai membuka ladang baru sampai dengan memanen hasilnya.

“Setiap
gerak dan musiknya menceritakan aktivitas para petani dan ibu-ibu, saat
membuka ladang, mencangkul, menanam, memelihara sampai memanen,”kata
Fransiskus Paya usai pementasan.

Tarian melibatkan 12 personil laki dan perempuan yang semuanya siswa SMP kelas VII Sint Pieter Lolondolor.

Setiap hari Selasa anak-anak punya jadwal latihan. Dan ini merupakan program seni dan budaya dari OSIS.

Setelah
mendapat informasi tampil di PKB tahun ini, porsi latihan mulai
ditambah. Setiap ada waktu luang anak-anak selalu latihan biar tampil
memuaskan di PKB. Dan hari ini mereka tampil sangat bagu,” tutur Frans
Paya

Ketua Flobamora Bali, Yoseph Yulius Diaz mengapresiasi
pemerintah Provinsi NTT yang setiap tahun melihat momentum PKB sebagai
sarana promosi pariwisata dan seni budaya NTT.

Setiap tahun,
Flobamora selalu mendapat tembusan surat dari Pemda agar Flobamora Bali
membantu dan mensupport kegiatan tim kesenian NTT dari NTT. Mulai dari
pawai sampai penampilan di taman budaya Art Center,” ucap Yusdi sapaan
akrabnya.

Yusdi menambahkan, tahun ini juga Flobamora Bali mendapat kepercayaan serupa.

Hanya saja di H-1 ada sedikit miskomunikasi dengan salah seorang personil panitia PKB.

“Kami protes dengan sikap Gung Raka (panitia PKB) sepertinya tidak tahu, dan mengabaikan peran kami Flobamora,” ucapnya.

Padahal
surat dari sana (pemerintah NTT-red) sudah beberapa bulan lalu dikirim
ke panitia PKB dan tembusan ke Flobamora,” imbuh Yusdi.

Untuk itu, dia mengingatkan agar di tahun yang akan datang hal seperti ini jangan terulang lagi.

Jika
ada kegiatan dari pemerintah NTT, kabupaten/kota NTT di Bali, Flobamora
sudah pasti mendapat informasi resmi mendukung dan mensukseskan acara
tersebut.

“Tidak ada lain, selain Flobamora ,” katanya menegaskan. (des)

Berita Lainnya

Terkini